Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perdagangan Orang di Kalibata City, Kerja Gugus Tugas TPPO Disebut Jalan di Tempat

Kompas.com - 22/03/2024, 11:41 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Yuke Yurike mempertanyakan kerja gugus tugas Pencegahan Penanganan Tindak Perdagangan Orang (TPPO) DKI yang pernah dibentuk pada 2019.

Hal itu disampaikan Yuke buntut adanya kasus TPPO yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, beberapa hari lalu.

"Gugus tugas ini jalan di tempat. Pemprov DKI seharusnya menggalakkan gugus tugas ini terutama di sektor pencegahannya," ujar Yuke dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: 33 Kampus Diduga Terlibat TPPO, Klaim Program Kampus Merdeka untuk Kelabui Mahasiswa

Yuke mendesak agar gugus tugas DKI kembali aktif untuk menekan maraknya kasus TPPO di Jakarta.

Terlebih, menurut Yuke, ada tiga kasus yang terungkap di Kalibata City dalam enam bulan terakhir.

Jakarta merupakan daerah penerima sekaligus daerah transit korban untuk dikirim ke berbagai kota maupun negara.

“Jakarta sudah mempunyai Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO. Ini harus aktif kembali,” tutur Yuke.

Gugus tugas TPPO DKI disebut memiliki tugas pemantauan, pencegahan, sosialisasi, lalu rehabilitasi, hingga melaporkan apabila ada dugaan kasus.

Dengan demikian, peran gugus tugas harus dioptimalkan agar Jakarta agar tak ada lagi kasus TPPO.

“Kemudian peran serta masyarakat dalam memberikan informasi-informasi yang mungkin terdeteksi dan dicurigai bisa segera melaporkan,” kata Yuke.

Baca juga: 1.047 Mahasiswa jadi Korban TPPO Modus Magang ke Jerman, 33 Kampus Diduga Terlibat

Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap kasus dugaan TPPO di Apartemen Kalibata City, Pancoran.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jaksel Kompol Henrikus Yossi mengungkapkan, kasus ini terbongkar setelah seorang suami berinisial AS mencari keberadaan istrinya, IF, di apartemen tersebut.

“Istrinya ini (IF) calon pekerja migran Indonesia (PMI). Dia berangkat dari Garut ke Apartemen Kalibata karena rencananya mau diberangkatkan dari sana ke Dubai,” tutur Yossi saat jumpa pers, Senin (18/3/2024).

Namun, ketika tiba di Apartemen Kalibata City pada akhir Januari lalu, IF mendapat kabar dari orang yang menampungnya, yakni perempuan berinisial DA (36), bahwa dia tak akan ke Dubai.

DA menyebut IF akan bekerja di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga (ART).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com