“Padahal saya sudah kasih uang supaya masjid enggak berantakan, eh malah berantakan dan jemaah pada ngomong,” jelasnya.
Sejak itu pula, Sudarman sulit untuk mempercayai orang lain untuk membantunya mengurus Masjid Al-Falaah.
Sudarman berharap, suatu saat orang yang menggantikannya menjadi marbut di Masjid Al-Falaah bisa bekerja secara jujur dan ikhlas.
Kemudian, bisa selalu memegang tanggung jawab penuh agar kondisi Masjid Al-Falaah bisa terus terawat.
Di tengah kesehatannya yang sudah menurun, Sudarman mengaku kedua anaknya sampai saat ini tak pernah melarang ia untuk tetap bekerja sebagai seorang marbut masjid.
Baca juga: Marbut Masjid Raya Palapa Baitus Salam: Saya Pengin Bersedekah Kayak Orang-orang...
Sudarman menjelaskan, anak keduanya yang bernama Mulyadi beberapa kali menyuruhnya untuk berhenti menjadi seorang marbut.
Pasalnya, Mulyadi sendiri masih sanggup menanggung biaya hidup Sudarman selama ini.
Namun, Sudarman tetap bulat dengan tekadnya untuk mengabdi kepada Masjid Al-Falaah.
Sudarman mengatakan, kedua anaknya kini hanya mampu mengingatkan dirinya agar bisa lebih menjaga diri dan tidak terlalu lelah setiap harinya.
“Anak enggak pernah ngomelin, yang penting saya bisa jaga diri aja dibilangin supaya enggak terlalu cape banget,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.