JAKARTA, KOMPAS.com - Para perantau di DKI Jakarta mulai bersiap untuk mudik Lebaran 2024. Tak hanya mencari tiket perjalanan, mereka juga mulai berburu buah tangan untuk dibawa ke kampung halaman.
Lina (25), karyawan swasta di Jakarta Selatan mengaku memiliki ritual tahunan, yakni membawakan pakaian baru untuk keluarga di kampung halaman.
“Kalau saya punya tradisi sejak merantau pas zaman kuliah sampai sekarang bekerja, setiap Lebaran selalu bawain baju buat orangtua,” ujar Lina, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Mudik ke Brebes, Pedagang Mainan di Pasar Minggu Prediksi Bakal Habiskan Rp 8 Juta untuk Lebaran
Bagi perantau asal Batang, Jawa Tengah, oleh-oleh untuk keluarga sebetulnya bukan suatu kewajiban. Orangtuanya pun tak pernah meminta untuk dibawakan sesuatu setiap kali Lina mudik.
Namun, Lina mengaku ada hal yang kurang apabila tak membawakan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Apalagi, Lina tak bisa setiap saat berkumpul dengan keluarga.
“Jadi ya enggak terlalu pusing atau terbebani, karena yang penting bisa ketemu keluarga,” kata Lina, yang hendak mudik pada 5 April 2024.
Baca juga: Semangatnya Naura Mudik ke Padang Setelah Tiga Tahun Tak Pulang, Ambil Cuti sampai 2 Minggu
Hal senada diungkapkan oleh, Abdul Gani (25), seorang karyawan swasta di Jakarta Utara. Perantau asal Medan, Sumatera Utara mengaku sudah menyiapkan oleh-oleh untuk orangtua dan adiknya.
Bagi dia, kurang afdol rasanya apabila bertemu keluarga dengan tangan kosong.
Namun, Gani tak terlalu memusingkan apa saja yang harus dia beli dan bawa untuk keluarganya.
Alasan utama Gani, yakni keluarganya hanya berharap mereka dapat berkumpul dan merayakan Lebaran bersama.
Baca juga: Pemudik ke Sumatera Tak Pilih 2 Jalur Ini agar Perjalanan Lebih Singkat
“Justru lebih pusing mengatur waktu ketika di Medan nanti. Karena pasti nanti teman dan kerabat di Medan ngajak ketemuan. Sementara waktu di sana untuk keluarga juga enggak banyak kan,” ungkap Gani.
Terlepas dari ada atau tidaknya oleh-oleh yang dibawa ke kampung halaman, Gani dan Lina sudah mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli tiket angkutan mudik.
Gani memilih menggunakan transportasi udara agar waktu tempuh lebih cepat. Karenanya dia harus merogoh Rp 1,9 juta untuk sekali terbang.
“Padahal kalau hari biasa hari normal paling Rp 1,2 juta sampai Rp 1,4 juta sih di-range segitu. Kalau beruntung bisa dapat di Rp 1 juta,” kata Gani.
Sementara Lina yang mudik menggunakan jasa travel harus membayar Rp 350.000 untuk sekali perjalanan. Sementara pada kondisi normal, ongkos perjalanan Rp 200.000 sampai Rp 250.000.
Baca juga: Siasat Pemudik Saat Kehabisan Tiket Kereta, Pilih Naik Travel dan Berangkat Lebih Awal