Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mulai Berburu Buah Tangan Sebelum Mudik Lebaran...

Kompas.com - 25/03/2024, 21:33 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para perantau di DKI Jakarta mulai bersiap untuk mudik Lebaran 2024. Tak hanya mencari tiket perjalanan, mereka juga mulai berburu buah tangan untuk dibawa ke kampung halaman.

Lina (25), karyawan swasta di Jakarta Selatan mengaku memiliki ritual tahunan, yakni membawakan pakaian baru untuk keluarga di kampung halaman.

“Kalau saya punya tradisi sejak merantau pas zaman kuliah sampai sekarang bekerja, setiap Lebaran selalu bawain baju buat orangtua,” ujar Lina, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Mudik ke Brebes, Pedagang Mainan di Pasar Minggu Prediksi Bakal Habiskan Rp 8 Juta untuk Lebaran

Bagi perantau asal Batang, Jawa Tengah, oleh-oleh untuk keluarga sebetulnya bukan suatu kewajiban. Orangtuanya pun tak pernah meminta untuk dibawakan sesuatu setiap kali Lina mudik.

Namun, Lina mengaku ada hal yang kurang apabila tak membawakan oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman. Apalagi, Lina tak bisa setiap saat berkumpul dengan keluarga.

“Jadi ya enggak terlalu pusing atau terbebani, karena yang penting bisa ketemu keluarga,” kata Lina, yang hendak mudik pada 5 April 2024.

Baca juga: Semangatnya Naura Mudik ke Padang Setelah Tiga Tahun Tak Pulang, Ambil Cuti sampai 2 Minggu

Hal senada diungkapkan oleh, Abdul Gani (25), seorang karyawan swasta di Jakarta Utara. Perantau asal Medan, Sumatera Utara mengaku sudah menyiapkan oleh-oleh untuk orangtua dan adiknya.

Bagi dia, kurang afdol rasanya apabila bertemu keluarga dengan tangan kosong.

Namun, Gani tak terlalu memusingkan apa saja yang harus dia beli dan bawa untuk keluarganya.

Alasan utama Gani, yakni keluarganya hanya berharap mereka dapat berkumpul dan merayakan Lebaran bersama.

Baca juga: Pemudik ke Sumatera Tak Pilih 2 Jalur Ini agar Perjalanan Lebih Singkat

“Justru lebih pusing mengatur waktu ketika di Medan nanti. Karena pasti nanti teman dan kerabat di Medan ngajak ketemuan. Sementara waktu di sana untuk keluarga juga enggak banyak kan,” ungkap Gani.

Terlepas dari ada atau tidaknya oleh-oleh yang dibawa ke kampung halaman, Gani dan Lina sudah mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli tiket angkutan mudik.

Gani memilih menggunakan transportasi udara agar waktu tempuh lebih cepat. Karenanya dia harus merogoh Rp 1,9 juta untuk sekali terbang.

“Padahal kalau hari biasa hari normal paling Rp 1,2 juta sampai Rp 1,4 juta sih di-range segitu. Kalau beruntung bisa dapat di Rp 1 juta,” kata Gani.

Sementara Lina yang mudik menggunakan jasa travel harus membayar Rp 350.000 untuk sekali perjalanan. Sementara pada kondisi normal, ongkos perjalanan Rp 200.000 sampai Rp 250.000.

Baca juga: Siasat Pemudik Saat Kehabisan Tiket Kereta, Pilih Naik Travel dan Berangkat Lebih Awal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com