Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Terbukanya Pintu Maaf Korban Penodongan "Koboi Jalanan" di Mampang, Tak Ada Niat Cabut Laporan

Kompas.com - 26/03/2024, 08:50 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pintu maaf Jese Prima (26), korban penodongan koboi jalanan ke dirinya, dan kakaknya di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, belum terbuka.

Pelaku berinisial HHR (33) menodongkan senjata api (senpi) jenis airsoft gun kepada Jese dan kakaknya pada Kamis (21/3/2024) siang.

“Saya belum sempat ngobrol sama pelaku. Jadi untuk saat ini belum ada ke arah sana (memaafkan),” kata dia saat ditemui di Mapolsek Mampang, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Koboi Jalanan di Mampang Beli Airsoft Gun Buat Gaya-gayaan

Jese juga menyerahkan segala proses hukum kepada polisi. Ia tidak ingin mengganggu kerja penyidik untuk membongkar semua tabir dalam kasus ini.

“Saya menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada kepolisian. Saya juga belum ada niatan untuk mencabut laporan,” tegas dia.

Adapun kepolisian memastikan, pistol yang ditodongkan pelaku HHR ke pengendara lain di jalan itu adalah airsoft gun, buka korek api.

Dua kali ditodong

Jess mengaku ditodong pistol lebih dari satu kali oleh HRR saat itu. Menurut dia, penodongan pertama dilakukan HRR tak lama setelah cekcok terjadi.

“Waktu itu saya mau lurus, tetapi karena saya di lajur paling kanan, akhirnya pindah jalur ke kiri. Tapi, pas pindah jalur, dia (HRR) tiba-tiba membunyikan klakson dengan kencang karena tak terima,” tutur Jese.

Baca juga: “Koboi Jalanan” Mampang Cengengesan saat Digerebek, Polisi: Dikira yang Datang Bukan Polisi

Setelah itu, HRR disebut mulai mendekati kendaraan Jese. Pelaku diduga hendak menyerempet mobil yang dikemudikan korban.

"Dia nempelin mobil saya di sisi kiri sepanjang Jalan Mampang Prapatan Raya. Setelah itu, dia menodongkan pistolnya ke arah mobil kami,” ungkap Jese.

Namun, saat ditodong pertama kali, Jese tak sempat mendokumentasikan hal tersebut lantaran syok melihat pelaku yang tiba-tiba mengeluarkan senjata.

“Saya dan kakak saya yang berada di dalam mobil syok. Saya berpikir, itu pistol beneran atau bukan,” ucap korban.

Namun, ketika ditodong untuk yang kedua kalinya, kakak Jese langsung berinisiatif merekam aksi tersebut. Hal itu dilakukan karena aksi HRR membuatnya resah.

“Pas ditodong kedua kalinya, kakak saya videoin akhirnya dan video itu viral,” pungkas Jese.

Baca juga: Polisi: Koboi Jalanan Dapat Airsoft Gun dan Pistol Korek Api dari Teman

Sempat ajak duel

Menurut Jese, HHR sempat mengajak duel ketika ia menepikan kendaraannya untuk berbicara baik-baik pada pelaku.

Namun, bukannya mendapat penjelasan, pelaku langsung marah dan mengajaknya berkelahi.

“Saya ke kiri akhirnya, saya tanya ada apa, dia malah marah-marah. Saya tanya kenapa, dia bilang, ‘Kau halangi jalan saya'. Lalu dia mengajak saya berkelahi,” ungkap korban.

Tak ingin mencari perkara, kakak korban kemudian meminta Jese untuk segera kembali ke mobil. Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke arah Menteng setelah meminta maaf kepada HHR.

“Baru melanjutkan perjalanan beberapa meter, pelaku langsung pepet lagi mobil saya. Dia lalu pukul-pukul kaca spion saya sebelah kiri beberapa kali,” ucap Jese.

HRR yang diduga kesal karena tak mendapatkan respons dari dirinya lantas mengeluarkan sepucuk senjata api. Pistol itu ditodongkan pelaku dari sebelah kiri mobil korban dalam keadaan melaju.

Baca juga: Senjata Makan Tuan, Pelaku Aksi Koboi Jalanan di Mampang Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

“Karena kaca mobil tidak saya buka, dia keluarkan pistol dan diarahkan ke mobil kami sambil menebar ancaman,” tutur korban.

Jese yang syok dan takut akhirnya berupaya meninggalkan HRR dengan memacu mobilnya lebih cepat. Namun, pelaku selalu membuntutinya dan puncaknya dia melakukan pengadangan.

Awal mula cekcok

Waktu itu, Jese mengendarai mobil bersama kakaknya dari arah Cilandak menuju Menteng, Kamis, sekitar pukul 11.00 WIB.

Sesampainya di salah satu perempatan di Jalan Mampang Prapatan Raya, tepatnya sebelum Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, lampu merah ke arah Pasar Minggu tiba-tiba menyala.

Mobil Jese yang berada di lajur paling kanan akhirnya berupaya pindah jalur lantaran lampu lalu lintas menuju arah Menteng masih berwarna hijau.

Baca juga: “Koboi Jalanan” di Mampang Todongkan Airsoft Gun, Bukan Pistol Korek Api

HRR yang diketahui mengemudikan Mobil Toyota Etios Valco disebut membunyikan klakson karena tak terima laju kendaraannya tiba-tiba dipotong korban.

Tak lama, HHR menodongkan airsoft gun ke arah korban karena tak terima jalurnya dipotong saat mobil yang dikendarainya melintas di Jalan Mampang Prapatan Raya.

Pelaku yang tak terima kemudian mengancam pelaku dengan menodongkan pistol tersebut ke arah mobil korban. Penodongan itu dilakukan karena HRR berniat menakut-nakuti korban.

Kejadian penodongan kemudian viral di media sosial Instagram dan polisi bergerak cepat untuk memburu pelaku.

Tak sampai delapan jam setelah viral, HRR diringkus di kediamannya kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor. Kini, HRR telah ditahan di Mapolsek Mampang.

Atas perbuatannya, HHR terancam dijerat Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api Ilegal.

(Tim Redaksi : Dzaky Nurcahyo, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com