Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Flu Singapura di RSUD Depok Didominasi Balita

Kompas.com - 27/03/2024, 17:54 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Humas RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) Depok Asa Ari Wibowo mengatakan, pasien flu singapura (hand, foot, and mouth disease) mayoritas dari kelompok bayi atau anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun (balita).

"Kebanyakan pasien flu singapura, (penyakit) ini lebih banyak menyerang ke bayi dan anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Ari menyebutkan variasi usia pasien flu singapura yang pernah dirawat di RSUD Depok.

Baca juga: Tren Flu Singapura di RSUD Depok Meningkat, Ada 11 Kasus pada Maret 2024

"Ada pasien yang berusia 4 tahun, 2 tahun, bahkan ada pasien yang berusia 2 bulan. Jadi memang spesifiknya segitu dan di bawah 5 tahun," lanjut Ari.

Ari mengungkapkan, penyakit ini rentan terjadi pada anak kecil karena imunitas mereka yang belum cukup terbentuk.

"Karena memang anak-anak imunitasnya belum tinggi, masih rendah. Sedangkan anak usia 5 tahun ke atas rata-rata sudah banyak imunisasi, daya tahan tubuhnya juga sudah terbentuk," ungkap Ari.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Flu Singapura

Lebih lanjut, gejala awal pengidap flu singapura ini ditandai oleh demam selama satu sampai dua hari.

"Ada ruam pada kulit, lalu benjolan kecil-kecil di telapak tangan, kaki, dan mulut," ujar Ari.

Gejala yang paling terlihat pada pasien yakni lesu, kurang nafsu makan, sakit tenggorokan, dan sariawan.

Berdasarkan pernyataan Ari, gejala umum pada penyakit ini hampir mirip dengan gejala yang diderita pasien demam berdarah (DBD).

Baca juga: Kena Flu Singapura, Vincent Raditya: Sakit yang Lebih Sengsara dari Covid

"Akan tetapi, penyakit ini punya benjolan kecil yang membedakannya," tambah Ari.

Di samping itu, kasus flu singapura masih diperkirakan akan terus meningkat jika kondisi cuaca belum stabil.

"Untuk sekarang, jika cuaca masih seperti ini, matahari di pagi hari masih belum stabil panasnya, kayak hari ini yang sudah mendung, nasih mungkin terus naik (tren kasus). Apalagi ada banjir di beberapa titik, masih akan ditemukan kasus serupa," tambah Ari.

Diberitakan sebelumnya, jumlah kasus flu singapura atau HFMD di RSUD Khidmat Sehat Afiat (KiSA) Depok per 1-20 Maret 2024 mencapai 11 kasus.

Jumlah tersebut meningkat dari data rumah sakit selama Febuari 2024 yakni sebanyak 4 pasien.

"Menurut data di tahun 2024 ini, di Januari 2024 itu 1 pasien, Febuari naik menjadi 4 pasien. Dan untuk data bulan ini sampai 19 Maret 2024 lalu, itu ada 10 pasien, itu trennya jadi meningkat," terang Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com