Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Malang 4 Warga di GT Halim Utama, Lagi Antre Bayar Tol Malah Jadi Korban Kecelakaan Beruntun

Kompas.com - 28/03/2024, 08:28 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang menimpa empat laki-laki di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (27/3/2024) sekitar pukul 08.00 WIB.

Bukannya berhasil melewati Gerbang Tol (GT) Halim Utama usai mengantre, para pengendara mobil itu justru menjadi korban kecelakaan beruntun.

Ada truk pengangkut furnitur yang melintas secara ugal-ugalan usai menabrak sebuah mobil Xpander sekitar GT Halim Utama.

Alih-alih berhasil kabur, truk justru menabrak lima mobil yang sedang mengantre di gardu 3. Bahkan, dampaknya sampai ke gardu 4 dan gardu 5.

Baca juga: Ulah Sopir Truk Ugal-ugalan hingga Menyebabkan Tabrakan Beruntun di Gerbang Tol Halim

Di lokasi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman mengatakan, kecelakaan itu menyebabkan empat orang terluka.

"Alhamdulillah, sampai saat ini enggak ada korban jiwa. Hanya alami luka," ujar Latif, Rabu.

Semuanya dirawat di RS UKI, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur.

Pendarahan otak dan lecet

Kepala Instalasi Gawat Darurat RSU UKI, dr. Ronaldo Sianturi mengungkapkan kondisi para korban usai kecelakaan itu.

Satu dari empat korban mengalami luka parah berdasarkan hasil CT Scan.

"Yang luka parah, kami curiganya, dari hasil CT scan, ada pendarahan otak," kata Ronaldo di RS UKI, Rabu.

Kondisinya memang stabil. Akan tetapi, pihak rumah sakit memutuskan untuk mengobservasi korban lebih lanjut.

"Keadaannya cukup stabil, cuma masih kami observasi. Tadi sudah pemeriksaan penunjang juga, memang ada masalah dari hasil CT scan. Rencana akan dirawat untuk observasi lebih lanjut," Ronaldo berujar.

Sementara itu, tiga korban lainnya mengalami luka ringan berupa lecet pada tangan kaki, tetapi juga ada yang merasa nyeri pada pinggang.

Sama seperti korban yang mengalami pendarahan otak, kondisi kesehatan ketiganya stabil.

Baca juga: Sopir Truk yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di GT Halim Belum Jadi Tersangka

Berada dalam satu mobil

Ronaldo mengungkapkan, tiga dari empat korban kecelakaan beruntung di gerbang tol Halim berada dalam satu mobil yang sama.

"Yang luka parah naik mobil beritga, di pikap. Sopir dan kernet yang hanya luka lecet dan nyeri pinggang," ucap dia.

Dari tiga korban dalam mobil itu, dua yang mengalami lecet dan nyeri. Sedangkan satu yang pendarahan otak.

"Yang luka parah duduk di tengah. Sopir (kanan) dan kernet (kiri) hanya luka lecet dan nyeri pinggang," kata Ronaldo.

Meski demikian, ia tidak mengetahui pasti apakah ketiga orang itu berada di dalam mobil yang menabrak atau ditabrak dalam peristiwa itu.

"Kurang tahu (di mobil mana) karena kami cuma menerima pasien. Yang jelas, mereka semobil bertiga," ucap Ronaldo.

Baca juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di GT Halim Utama, Truk Melaju Kencang Hantam Antrean Kendaraan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com