Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Pertanggungjawaban Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Tol Halim

Kompas.com - 28/03/2024, 11:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apalagi mengemudikan truk sebenarnya tidak sembarangan, seseorang harus memiliki keterampilan yang lebih ketimbang kendaraan lain.

Truk sebagai kendaraan beban, memiliki titik pengereman yang berbeda termasuk juga terkait teknik mengemudi lainnya.

Membiarkan orang yang tidak layak untuk mengemudikan truk tentunya membahayakan pengguna jalan lain, termasuk, jika pemilik truk sadar, membahayakan sopir truk itu sendiri.

Maka kelalaian pemilik truk sehingga truknya dikemudikan orang yang tidak layak harus diganjar dengan sanksi, baik pidana umum, pidana lalu lintas, maupun penggantian kerusakan kendaraan dan fasilitas jalan tol yang diakibatkan aksi ugal-ugalan orang yang mengemudikan truknya.

Sanksi dan pembebanan ganti rugi kepada pemilik truk penting agar peristiwa serupa bisa dihindari. Sanksi dan pembebanan ganti rugi menjadi pesan kepada pemilik truk lain untuk tidak sembarangan memberikan kemudi kepada orang yang belum layak mengemudikan truknya.

Bisa jadi praktik serupa terjadi selama ini, tetapi tidak sampai terungkap entah karena tidak sampai celaka atau karena kecelakaannya tidak terekspose secara ramai seperti kecelakaan di GT Halim kemarin.

Polisi harus memastikan para pemilik kendaraan yang mengalami kerusakan dan Jasamarga sebagai pemilik fasilitas jalan yang dirugikan akibat ulah pengemudi truk merah tersebut benar-benar mendapatkan ganti rugi setimpal, entah dari pengemudi ataupun pemilik truk.

Jika ganti rugi belum selesai, maka truk yang saat ini diamankan harus tetap berada dalam penguasaan penegak hukum.

Selain kepada pemilik truk, Korlantas Polri juga perlu membuat sistem blacklist kepada pengemudi seperti ini.

Jika yang bersangkutan mengajukan pembuatan SIM, maka dipersulit atau kalau perlu tidak dapat diterbitkan SIM-nya.

Sehingga penerbitan SIM tidak lagi sekadar proses administratif, tapi juga sebagai proses seleksi kelayakan seseorang mengemudikan. Tentunya dibarengi pula peningkatan integritas penyelenggara seleksi/penerbitan SIM.

Dengan adanya sanksi, tanggungjawab ganti rugi hingga proses penerbitan SIM yang selektif, maka mereka yang mengemudi benar-benar layak dan siap bertanggungjawab.

Sehingga situasi lalu lintas akan menjadi lebih tertib, dan yang terpenting lebih aman dan nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com