Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hari Mengungsi akibat Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana, 85 Keluarga Diperbolehkan Pulang

Kompas.com - 01/04/2024, 12:24 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 85 keluarga diperbolehkan pulang setelah mereka hampir tiga hari mengungsi akibat kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) TNI di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2024).

Puluhan keluarga tersebut merupakan warga Kampung Parung Pinang, RT 01/RW 11, Dusun 06, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Yadi (41), ketua RT setempat mengungkapkan bahwa mulanya hanya 70 keluarga yang diperbolehkan pulang pada Minggu (31/3/2024), sekitar pukul 19.00 WIB.

“(Awalnya) 70 KK (kartu keluarga), alhamdulillah evakuasinya lancar, bisa pulang kembali. Dengan catatan, 70 KK yang bisa pulang itu jumlahnya sekitar 100 jiwa lebih,” ungkap Yadi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Kebakaran Gudang Amunisi TNI: Satgas Investigasi Dibentuk, TNI Diminta Evaluasi Penanganan Amunisi

“Nah, untuk 15 KK atau sekitar 50 jiwa lagi, semalam masih tertahan, tidak bisa pulang. Karena, mereka ini yang (rumahnya) terdekat (dengan Gudmurah TNI). Kita takut masih ada lempengan atau serpihan amunisi yang masih aktif,” lanjut Yadi.

Kendati demikian, aparat dari TNI dan kepolisian yang didampingi oleh sejumlah warga kembali melakukan penyisiran ke jalan-jalan dan pekarangan rumah warga pada Senin pagi.

“Alhamdulillah, dari pihak kepolisian dan Kodam Jaya melakukan penyisiran terakhir untuk 15 KK. Alhamdulillah, ditemukan tiga amunisi dan lempengan-lempengan bekas ledakan, sma selongsong yang besar satu,” ujar Yadi.

Setelah penyisiran terakhir, 15 keluarga yang sebelumnya tertahan akhirnya diperbolehkan pulang.

Baca juga: Amunisi di Gudmurah Ciangsana Rencananya Dimusnahkan Setelah Lebaran

“Karena sudah tersisir semua, dari jam 08.00 WIB sampai jam 10.00 WIB tadi, sekarang sudah rapi. Baik ke atas plafon, ke rumah-rumah, sama pekarangan masyarakat yang terdekat,” ucap Yadi.

Hanya saja, beberapa warga dari 15 keluarga tersebut memilih bertahan di tempat pengungsian yag berada di Kantor Desa Ciangsana, Masjid Darussalam Kota Wisata, atau rumah keluarga.

“Namun, posisinya, warga ada yang masih tetap bertahan. Dalam arti, karena rumahnya ada yang sebagian pecah, karena belum perbaikan. Ini juga lagi tahap proses, dari pihak pemerintah juga untuk penggantian material yang mengalami kerusakan,” pungkas Yadi.

Sebagai informasi, Gudang amunisi yang terbakar itu merupakan milik Kodam Jaya, terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Adapun kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menuturkan, kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada Sabtu (30/3/2024) pukul 18.30 WIB.

Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Amunisi terpental ke permukiman warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com