Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ramp Check” di Terminal Lebak Bulus, Sejumlah Bus Angkutan Mudik Tak Laik Jalan

Kompas.com - 04/04/2024, 21:15 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Terminal Lebak Bulus mulai melakukan ramp check secara intensif terhadap sejumlah bus yang memasuki area terminal.

Ramp check adalah pemeriksaan kondisi fisik bus, kelengkapan administrasi, dan perizinan kendaraan.

“Kami mulai melakukan ramp check sejak kemarin sampai musim mudik berakhir. Setiap hari pastinya akan ada pengecekan kendaraan selama periode tersebut,” ujar Kepala Terminal Lebak Bulus Iman Syafril kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: Sidak Sopir Bus, Kepala Terminal Lebak Bulus: Jangan Ugal-ugalan!

Pemeriksaan terhadap angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) itu dilakukan oleh pengujian kendaraan bermotor (PKB) Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Per Kamis pukul 17.00 WIB, ada 21 bus yang diperiksa.

Mayoritas bus dinyatakan laik jalan untuk mengangkut para pemudik.

“18 bus sudah dipastikan laik jalan dan sisanya dinyatakan tidak,” tutur dia.

Walau demikian, Iman menyebut, tiga bus yang tak laik jalan itu masih diperbolehkan untuk mengangkut pemudik.

Sebab, mereka tak memiliki kesalahan yang fatal.

Baca juga: Makan Korban Jiwa, Penggunaan Klakson Telolet Dilarang di Terminal Kalideres

Kendaraan mereka hanya belum dilengkapi dengan beberapa fasilitas, salah satunya kotak obat.

“Jadi sebutannya tidak layak dengan catatan. Karena bus-bus tersebut hanya kekurangan di sarana penunjang saja. Kami kemudian beri waktu untuk melengkapi,” ungkap dia.

Sebagai informasi, Terminal Lebak Bulus merupakan terminal lintasan selama musim mudik Lebaran 2024.

Terminal ini bisa melayani ribuian penumpang saat puncak arus mudik Lebaran berlangsung.

Sampai H-6 Lebaran 2024, Terminal Lebak Bulus belum mengalami lonjakan pemudik.

“Dihitung sejak kemarin sampai hari ini pukul 17.00 WIB, ada 501 penumpang yang berangkat ke kampung halaman,” tutup Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com