Kata Sukardi, pendapatan Rp 30.000 hanya cukup untuk membeli beras saja.
Ia tak mampu untuk membeli lauk bergizi dari pendapatannya itu
"Kadang-kadang, ya, begitu makan pakai cabai doang," ucapnya.
Ditambah lagi, Sukardi dan istrinya yang bernama Ernawati (60) harus membayar kontrakan sebesar Rp 500.000.
Beruntungnya, Ernawati tak mau berdiam diri dan coba membantu perekomian keluarganya dengan bekerja sebagai buruh cuci dan gosok pakaian.
Penghasilan Ernawati sebagai buruh cuci sebesar Rp 1.100.000 per bulan, yang ia gunakan untuk membayar kontrakan dan keperluan lainnya.
Sementara pendapatan Sukardi digunakan untuk makan sehari-hari.
Dengan pendapatan yang minim, Sukardi dan Ernawati juga sering kali menaggung biaya hidup cucu-cucunya.
Pasalnya, kedua anak Sukardi dan Ernawati sama-sama mengalami keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki pekerjaan pasti.
Karena hal itu yang membuat Sukardi tak pernah lelah untuk bekerja meski kondisi fisiknya sudah mengalami penurunan.
Ia selalu berdoa agar lebih banyak penumpang yang mau dan percaya menggunakan jasanya.
"Doanya begitu supaya banyak penumpang yang percaya kalau saya masih kuat meski sudah tua," tutup Sukardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.