Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Kompas.com - 19/04/2024, 07:37 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Rabu, (17/4/202), Pelabuhan Sunda Kelapa kini masih mengalami banjir rob.

Banjir rob itu, terjadi di area ujung pelabuhan ini sehingga menutup akses jalan yang biasa digunakan wisatawan untuk berkeliling.

Menurut Bakar, banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa ini sudah terjadi sejak era Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Namun, sampai saat ini belum juga diperbaiki. Terakhir upaya pemerintah mengatasi banjir rob di pelabuhan ini dengan membangun tanggul geobox atau tanggul darurat yang berisikan tanah merah kemudian dibalut dengan geotextile (kain pembungkus tanggul).

Sementara kini, kain pembungkus tanggul sudah banyak yang rusak dan robek sehingga tanah merah yang ada di dalamnya berhamburan ke luar.

Akibatnya, jalan di sepanjang pelabuhan sangat kotor dan berdebu.

"Ini tanggul darurat malah bikin kotor dan buat becek kayak di sawah," ujar Agus salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) kepada Kompas.com, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Rabu (17/4/2024).

"Karena ini kan tanah merah, lama-lama pada hancur, pada robek kaya gini," sambung Lupi salah seorang pengemudi sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Karena banyak yang rusak, tanggul darurat ini menjadi kurang efektif untuk mencegah banjir rob.

Ditambah lagi, saluran air di pelabuhan ini banyak yang mampat sehingga air laut yang meluber ke daratan sulit untuk surut kembali dan terus menggenang setiap harinya.

Kondisi pelabuhan yang kotor itu lah, yang membuat wisatawan sudah jarang untuk datang ke sini.

Berharap Pelabuhan Sunda Kelapa dibenahi

Bakar berharap, agar pemerintah bisa segera mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa.

"Berdoa supaya cepat diberesin, biar ojek sampan ramai lagi, banyak wisatawan yang datang," ucap Bakar.

Senada dengan Bakar, pengemudi sampan lainnya bernama Lupi juga meminta agar pelabuhan yang menjadi tempatnya mencari rezeki selama puluhan tahun bisa ditata ulang kembali.

Supaya para wisatawan tertarik untuk datang ke pelabuhan ini lagi.

"Minta diperbaikin pelabuhan, supaya bagus, supaya banyak pengunjung, agar kita bisa mendapatkan penumpang juga," harap Lupi.

Sementara Arif salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa, meminta agar banjir rob segera diatasi dengan baik agar tidak menganggu aktivitas.

"Cuma minta supaya enggak banjir lagi aja lah, segera dibenahi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com