Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Kompas.com - 04/05/2024, 20:05 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Rosmini (56), ibu pengemis viral yang memaksa orang-orang bersedekah kepadanya sambil marah-marah akhirnya dijenguk oleh anggota keluarganya.

Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Prahardian Priatma mengatakan, Rosmini telah dijenguk oleh dua adiknya di RSMM, Kota Bogor.

"(Rosmini) masih dirawat sampai sekarang. Tapi, dua orang adiknya kemarin sudah datang ke sini (RSMM). Mereka ditemani oleh pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor,” kata Prahardian, dilansir dari TribunnewsBogor.com, Sabtu (4/5/2024).

Baca juga: Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Prahardian menyampaikan, Rosmini dan kedua adiknya saling berbincang saat mereka kembali bertemu setelah sekian tahun lamanya.

Namun, pertemuan Rosmini dan kedua adiknya tidak berlangsung lama.

“Biasa saja. Ya, sempat ngobrol juga mereka. Tapi, tidak lama juga karena kan untuk waktu jenguk itu sebentar. Jadi langsung keluar lagi,” jelas Prahardian.

Saat dijenguk kedua adiknya, kondisi Rosmini juga tenang dan tidak terlihat marah.

“Kondisinya memang kan seperti itu (kerap marah). Tapi, kemarin saat bertemu adiknya itu tidak marah. Tenang lah,” ujar Prahardian.

Belum diperbolehkan pulang dari rumah sakit

Baca juga: Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Prahardian mengatakan, Rosmini masih dalam perawatan di RSMM dan belum diperbolehkan pulang.

“Itu dari pihak dokter yang memperbolehkan dia (Rosmini) boleh pulang atau tidaknya. Sekarang masih belum diperbolehkan pulang,” ujarnya.

Menurut Prahardian, Rosmini akan terus menjalani perawatan sampai kondisinya membaik.

“Belum tahu sampai kapan (dirawatnya). Yang jelas sampai kejiwaannya tenang,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Rosmini diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor bersama Dinas Sosial Kota Bogor saat berada di daerah Lawang Gintung, Kota Bogor, Minggu (28/4/2024).

Pengamanan dilakukan setelah Dinas Sosial mengetahui keberadaan Rosmini di wilayah Bogor berdasarkan video yang viral di media sosial.

Baca juga: Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Sebelum ke Kota Bogor, Rosmini diketahui beredar di wilayah Sukabumi dan Cianjur. Aksinya yang kerap meminta-minta sambil marah-marah meresahkan warga setempat.

“Jadi, setelah kita lihat beberapa videonya di beberapa platfrom media sosial, akhirnya Pak Kasat (Kasatpol PP Kota Bogor) memerintahkan tim Satpol PP beserta Dinsos melakukan patroli bersama di ruas jalan buat mengecek keberadaan ibu tersebut. Akhirnya ketemu di daerah Lawang Gintung, ibunya kita amankan dulu,” ucap Kepala Saksi Operasional Satpol PP Kota Bogor, Surya Darma, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Berdasarkan pengakuan Rosmini ke petugas, dia sudah 14 tahun hidup di jalanan.

Ia memutuskan untuk tinggal di jalan dengan berpindah-pindah dari kota satu ke kota yang lainnya karena memiliki masalah internal dengan pihak keluarga.

Untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari, Rosmini berkeliling kampung untuk meminta-minta.

Saat meminta sedekah di jalanan, aksi yang dilakukan Rosmini selalu membuat warga resah. Pasalnya, tak jarang Rosmini kerap cekcok dengan warga yang tidak memberikannya uang.

Baca juga: Pindah-pindah Kota, Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Mengaku Punya Masalah Keluarga

Rosmini sempat meminta-minta di wilayah Sukabumi dan Cianjur sampai akhirnya berada di Kota Bogor. Setiap ia datang ke wilayah baru, banyak masyarakat yang mengabadikannya melalui video dan dibagikan ke media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com