Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Kompas.com - 13/05/2024, 10:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang akan memberikan pekerjaan kepada juru parkir (jukir) liar minimarket setelah penertiban dianggap seperti mimpi di siang bolong.

Janji mantan Wali Kota Jakarta Utara itu disebut tak akan pernah terwujud karena tidak dimungkinkan dari banyaknya persoalan, yakni lahan hingga anggaran.

"Iya kalau saya lihat (rencana beri pekerjaan ke jukir) bagai mimpi di siang bolong. Tidak akan terwujud," ujar pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah saat dihubungi, Senin (12/5/2024).

Baca juga: Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Lahan privat minimarket

Niat Heru Budi dalam menyelesaikan persoalan jukir liar minimarket di Jakarta adalah tujuan yang baik, namun disebut harus bersikap rasional.

Menurut Trubus, persoalan pertama adalah mengenai lahan. Tempat parkir di setiap minimarket umumnya merupakan lahan sendiri, atau bukan fasilitas umum.

"Minimarket itu punya lahan privat. Bukan punya pemprov. Punya Pemprov DKI itu adalah yang di pinggir jalan (trotoar). Kalau di lahan parkirnya, bukan," kata Trubus.

Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta dianggap tak memiliki wewenang untuk menertibkan jukir minimarket di atas lahan pribadi mereka.

Baca juga: Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

"Kalau mau mengatur tentu kewenangannya menyangkut terkait parkir lir di berbagai sudut. Tidak hanya yang ada di minimarket saja. Misal yang ada di Grand Indonesia, di Thamrin itu banyak parkir liar. Tarifnya Rp 10.000 ,itu yang ditertibkan," kata Trubus.

Sosok Heru Budi kurang kuat

Selain itu, Heru Budi yang saat ini sebagai penjabat Gubernur DKI dinilai tidak cukup kuat untuk menertibkan jukir liar, meskipun dengan janji akan memberikan pekerjaan sebagai pengganti profesi.

"Sementara Pak Heru ini kan dia posisinya penjabat, tidak kuat menghadapi itu. Karena ini butuh sosok kepemimpinan yang kuat," ucap Trubus.

Trubus menyebut, rencana penertiban jukir liar di Ibu Kota sebelumnya pernah dilakukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ketika masih menjabat Gubernur DKI.

Namun rencana penertiban keberadaan jukir liat itu tak tuntas karena Ahok telah selesai dari masa jabatannya sebagai orang nomor satu di Jakarta.

Baca juga: Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!Baca juga: Resep Babat Gongso Tidak Pedas, Harum Rempah Menggugah Selera

"Tapi sama Pak Anies Baswedan tak dilakukan. Karena Pak Anies merasa pendukungnya dari kalangan mereka (jukir) itu. Dia tidak mau, beralasan ribut atau apalah," kata Trubus.

Terbentur anggaran

Wacana Heru Budi yang akan memberikan pekerjaan kepada jukir usai penertiban juga sangat memungkinkan terganjal dengan masalah anggaran.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyatakan, tidak ada anggaran 2024 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertrans) yang dialokasikan untuk pekerjaan jukir.

Baca juga: Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin Nganggur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com