Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Kompas.com - 13/05/2024, 17:07 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak RW 06, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya mengusir tukang tambal ban yang mangkal di pinggir Jalan Letjen MT Haryono.

Keputusan tersebut diambil setelah adanya aksi penggerudukan oleh sejumlah sopir ojek online (ojol) terhadap tukang tambal ban tersebut karena diduga sering tebar ranjau.

“Iya, itu sama pihak RW diusirnya, sudah enggak boleh lagi mangkal di sini,” kata warga bernama Christofer Taliwongso (26) saat ditemui Kompas.com di Jalan Letjen MT Haryono, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Sementara, tukang tambal ban ini disebut sudah mangkal di pinggir Jalan Letjen MT Haryono, selama enam tahun terakhir.

“Oh, dia kurang lebih sudah enam tahun terakhir di sini,” kata warga bernama Christofer Taliwongso.

Seorang saksi berinisial A (20) berujar, tukang tambal ban ini kerap kali mematok harga terhadap korban-korban yang terkena ranjau.

“Kalau tambal ban tubles, itu bisa Rp 20.000. Parahnya lagi, yang pakai ban dalam, itu diseset sampai sobek. Nanti ganti ban dalam Rp 75.000. Kan kasihan ojek online yang pendapatannya enggak seberapa,” ungkap A saat ditemui Kompas.com dalam kesempatan yang berbeda.
Baca juga: Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

A mengakui bahwa tukang tambal ban tersebut selalu menebar ranjau di Jalan Letjen MT Haryono dari arah Pancoran menuju Cawang.

“Dia buka itu pukul 15.00 WIB. Sorean dikit, dia tebar ranjau biar orang-orang yang pulang kerja pada kena. Itu juga dia buka siang karena takut sama Sat Pol PP, main kucing-kucingan,” ujar A.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah sopir ojek online (ojol) menggeruduk tukang tambal ban yang sedang memangkal di Jalan Letjen MT Haryono, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Tukang tambal ban itu diduga merupakan pelaku penebar ranjau di Jalan Letjen MT Haryono.

Setelah digeruduk, tukang tambal ban ini langsung dibawa ke Polsek Jatinegara.

Baca juga: Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Kendati demikian, polisi tidak bisa menangkap karena yang bersangkutan selalu berkilah bahwa barang bukti ranjau yang ditemukan di sekitar TKP bukan miliknya.

Terlebih, pelopor tidak mempunyai bukti berupa video yang memperlihatkan tukang tambal sedang menebar ranjau di Jalan Letjen MT Haryono.

Alhasil, tukang tambal ban ini hanya membuat surat perjanjian agar tidak menebar ranjau.

Meski begitu, pihak RW setempat sudah mengusir tukang tambal ban agar tidak memangkal lagi di pinggir Jalan Letjen MT Haryono.

Terkini, pihak Sat Pol PP telah menyita sejumlah barang milik tukang tambal ban pada Senin (13/5/2024) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Joki Tong Setan Bakar 'Tuyul' Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Joki Tong Setan Bakar "Tuyul" Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Megapolitan
Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Megapolitan
Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com