Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Kompas.com - 15/05/2024, 21:57 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Efendy (38), warga Cakung yang jasadnya ditemukan di Kali Sodong, Pulogadung, Jakarta Timur, sempat izin pergi untuk membeli bensin sebelum dilaporkan menghilang.

"Sebelumnya, pada Minggu (12/5/2024) di jam sekitar 13.00 WIB, korban cerita ke keluarga akan isi bensin motor," kata kuasa hukum keluarga korban, Ahmad Saugi, saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).

Keluarga dan teman-teman korban masih menjalin kontak dengan Efendy pada Minggu pagi.

Mereka tahu bahwa korban sempat berolahraga di Rorotan, Jakarta Utara.

Baca juga: Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Namun, pada siang hari, korban izin pergi keluar rumah untuk mengisi bensin. Akan tetapi, ia tidak kunjung pulang ke rumah.

"Sebelum wafat, jam 16.00 WIB, beliau menghubungi teman dan saudaranya dalam keadaan sudah terluka. Matanya lebam, bengkak semua mukanya," ungkap Ahmad.

"Sempat video call dengan keadaan sudah kritis, sedang tiduran (di area rerumputan). Keluarga minta kamera diarahin ke belakang (berpindah layar ke kamera belakang), ternyata kamera belakang menghadap langit," ungkap Ahmad.

Jadi, teman dan saudara korban tidak tahu lokasi Efendy berada.

Sepanjang Efendy video call, hanya satu kalimat yang dituturkan olehnya, yaitu "posisi di BKT". Lalu, ia hilang kontak.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Kali Sodong, Efendy Video Call Keluarga dengan Wajah Lebam

"Di telepon hanya mengatakan posisinya di BKT (tidak cerita apa pun), makanya keluarga cari ke sana," tutur Ahmad.

Lantaran pencarian tidak membuahkan hasil, keluarga melaporkan kehilangan orang ke Polsek Cakung, Senin (13/5/2024) pagi.

Pada Senin sekitar pukul 17.00 WIB, mereka menerima informasi terkait penemuan mayat di Kali Sodong.

"Langsung disamperin, dan ternyata benar bahwa itu mayat beliau (Efendy)," terang Ahmad.

Pada Rabu siang, Ahmad dan keluarga Efendy mendatangi Polsek Pulogadung untuk lekas mengusut kasus tersebut.

Baca juga: Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Meski laporan orang hilang dilakukan di Polsek Cakung, tetapi jasad korban ditemukan di wilayah hukum Polsek Pulogadung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com