"Saya pikir aman-aman saja karena ada surat itu," tutur dia.
Baca juga: 11 Jukir Liar Minimarket Terjaring Razia di Jaksel, Langsung Diberi Pembinaan di Lokasi
Samsuri tinggal di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
Sehari-hari, ongkos yang ia keluarkan sebesar Rp 18.000 ke tempat Samsuri bekerja.
Ia mengenal Rusli dari temannya yang mengajak kerja menjadi juru parkir liar.
Rusli juga meminjamkan seragam parkir resmi selama ia bekerja.
Syaratnya, Samsuri harus menyetor uang Rp 25.000 kepada Rusli, sekaligus yang punya seragam resmi parkir itu.
"Saya dapat parkir perhari biasanya Rp 50.000 sampai Rp 70.000 ya, tetapi harus setor ke pengelola itu Rp 25.000," jelas Samsuri.
Namun, Samsuri tak pernah menentukan tarif parkir kepada pengunjung minimarket.
"Mobil ya bisa Rp 2.000 atau Rp 5.000. Motor Rp 2.000. Saya enggak pernah maksa," kata dia.
Samsuri tidak menjelaskan apakah ia akan membuat surat izin parkir resmi.
Baca juga: Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari
Afandi mengatakan, ada delapan jukir liar yang terjaring saat operasi ini.
Operasi tersebut fokus menertibkan jukir liar di depan minimarket di dua wilayah, yakni Cengkareng dan Kembangan.
"Mulai dari Taman Semanan, sepanjang Jalan Ringroad kami sisir, lanjut masuk ke Jalan Utama, lalu ke depan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, kemudian area Pasar Puri," terang dia.
Setelah diamankan, delapan jukir liar itu langsung dibawa ke Kantor Sudinhub Jakarta Barat.
Mereka diarahkan untuk mengisi surat pernyataan tidak menjadi jukir liar lagi.
"Apabila kedapatan lagi, akan ada sanksi dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)," ucap Afandi.
Baca juga: Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...
Sanksinya, kata Afandi, juru parkir liar ini akan disidang tindak pidana ringan (tipiring).
Selain itu, operasi ini ditujukan untuk membuat masyarakat merasa aman dan nyaman tanpa adanya juru parkir liar.
"Saat ini kami memberikan masukan dan pencerahan ke teman-teman jukir liar. Selain itu, kami juga info ke masyarakat banyak jukir yang tidak berizin," ucap Afandi.
"Tujuannya kami hanya ingin masyarakat merasa aman nyaman tanpa adanya juru parkir liar," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.