Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Kompas.com - 27/05/2024, 18:18 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - KAI Commuter Line memastikan tidak ada korban dalam kecelakaan KRL dan motor yang terjadi di pelintasan liar di daerah Ratu Jaya, Depok, Jawa Barat, Senin (27/5/2024) sekitar pukul 06.10 WIB.

"Enggak ada (korban luka atau korban tewas)," kata Manager External Relations and Corporate Image Care, Leza Arlan saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Leza menambahkan, proses evakuasi sempat terhambat karena motor menyangkut di bagian bawah kereta.

Baca juga: Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

"Pada proses evakuasi tersebut memakan waktu karena sepeda motor yang menyangkut pada bagian bawah KRL berimbas pada kelambatan dua KRL," ungkap Leza.

Akibat insiden itu, Commuter Line bernomor 1112C dan 1104 B relasi Depok-Bogor mengalami keterlambatan selama 19 menit dan 22 menit.

Proses evakuasi baru selesai setelah KAI merilis info terkini di media sosial X pada pukul 07.05 WIB.

"#InfoLintas KA 1102B (Depok-Bogor) tertemper sepeda motor di antara Depok-Citayam, saat ini telah selesai pengecekan dan KA sudah diberangkatkan kembali dengan tujuan Stasiun Bogor. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," demikian bunyi cuitan akun resmi KAI.

Secara terpisah, Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharjadi mengatakan, pengendara sepeda motor yang tertemper kereta tersebut tak mengalami luka-luka.

"Tidak ada luka-luka yang bersangkutan," ungkapnya.

Triharjadi menyampaikan, korban sempat melompat dari motor saat melihat kereta dari arah Bogor sudah mendekat.

"Motornya yang tertemper KRL dan rusak berat," lanjut Triharjadi.

Baca juga: Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Di samping itu, kecelakaan yang terjadi pagi tadi mengakibatkan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun.

Pegawai swasta bernama Nabila (25) harus menunggu hingga satu jam sampai akhirnya bisa masuk kereta.

"Saya dari Stasiun Pondok Cina mau ke Juanda. Tiba di stasiun pukul 07.00 WIB dan baru bisa masuk (kereta) pukul 08.00-an karena enggak ada yang bisa masuk (penuh)," jelas Nabila.

Menurutnya, hal yang menjadi keluhan penumpang bukan karena kecelakaan, melainkan jumlah gerbong kereta pagi yang kebanyakan delapan gerbong.

"Waktu itu saya sempat rasain Bogor-Jakarta Kota 12 gerbong, tetap ramai tapi orang masih bisa jalan (di dalam kereta). Kalau 8 gerbong pasti enggak ada ruang sama sekali, kegencet," jelas Nabila.

Baca juga: Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com