Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Kompas.com - 28/05/2024, 18:16 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Darmiyati (55), ibunda Devi Karmawan (27), mengaku bingung karena ponsel anaknya sampai saat ini masih aktif dan belum ditemukan.

Devi merupakan pria yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah warga RT 03/RW 01, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Senin (27/5/2024).

“Anehnya lagi, 'kok ponselnya aktif ya?'. Bahkan sampai sekarang aktif terus,” kata Darmiyati saat ditemui di rumah duka yang jaraknya berkisar 100 meter dari lomasi kejadian, Selasa (28/5/2024).

Baca juga: Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Sebelum mayat Devi ditemukan di dalam toren, Darmiyati sempat membelikan pulsa ke nomor ponsel anaknya.

“Malah, aku belikan pulsa, pulsa reguler, takut dia kehabisan kan kalau (sedang) di daerah mana gitu. Ya diisiin. Ada, semalam sudah dicoba, ceklis dua,” ujar Darmiyati.

Kendati demikian, Darmiyati belum mengetahui di mana ponsel Devi usai anaknya ditemukan tewas.

“Ya justru enggak tahu, tahunya aku isiin pulsa reguler, takutnya kehabisan pulsa, dua-duanya diisi. Nyambung ya nyambung, cuma enggak diangkat,” tutur Darmiyati.

Darmiyati juga merasa janggal dengan kematian anaknya.

Sebab, berdasarkan informasi yang Darmiyati terima dari salah satu anaknya melalui telepon, terdapat luka cekikan bergaris pada leher Devi.

Baca juga: Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

“Cuma ada kejanggalan gitu, di hati saya, ini anak kayak dikeroyok gitu. Makanya, si kakaknya, sampai saat ini belum pulang, minta diotopsi, kayak ada dicekik. Makanya dari pagi enggak pulang-pulang,” kata dia.

“Iya (ada bekas cekikan). Kan tadi (kakaknya Devi) telepon, 'Sudah, pulang saja', 'Enggak, aku penasaran'. Kenapa ini meninggalnya kesetrum atau pengeroyokan. Terus, sama pada mengelupas gitu, kayak kesiram air apa sih,” lanjut dia.

Darmiyati tidak mengetahui pasti, apakah luka bergaris pada leher Devi merupakan bekas cekikan dari jerat tali atau hal lain.

Namun. Darmiyati memastikan tidak ada luka sayatan di tubuh jasad anaknya.

Secara terpisah, warga bernama Sutrisno (46) menduga, mayat di dalam toren ini merupakan pria yang lari dari penggerebekan pihak kepolisian pads Sabtu (25/5/2024).

Sutrisno yang merupakan pemilik toren air tersebut menceritakan, pada Sabtu malam, ia tengah berada di luar rumah karena sedang bermain bulu tangkis.

Baca juga: Warga Duga Mayat Dalam Toren di Pondok Aren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba

“Katanya sih begitu (target operasi) dari penggerebekan di daerah Gang Sawo, di situ ada beberapa yang ditangkap. Itu (mayat dalam toren) salah satu yang dicurigai,” ujar Sutrisno.

Sutrisno mengetahui adanya penggerebekan di Gang Sawo dari pengurus lingkungan setempat usai melaporkan penemuan mayat di dalam toren rumahnya.

“Ada, ada, Pak RT kan juga mendampingi. Ini kemarin Mas Genot juga pengurus RT, kemarin juga dikasih tahu ada penggerebekan. Saya juga tahunya dari pengurus lingkungan,” kata Sutrisno.

Selepas penemuan mayat ini, Sutrisno sempat mendapatkan laporan dari beberapa tetangganya yang mendengar suara pada Sabtu malam.

“Sebelum saya pulang badminton, yang belakang rumah saya persis, Pak Yogi, itu kemarin bilang, dia dengar ada suara orang dicekik, orang berantem dicekik,” ujar Sutrino.

“Dengarnya di belakang rumah dia, belakang rumah dia (tetangga) itu toren saya. Dia kira saya sedang berantem dengan istri saya. Makanya, dia datang ke rumah saya Sabtu malam,” imbuh dia.

Baca juga: Ada Mayat Pria Dalam Toren di Pondok Aren, Pemilik Rumah Sempat Pakai Air untuk Mandi

Saat tetangga menghampiri rumah, ternyata Sutrisno tengah berolahraga. Sang tetangga justru bertemu dan berbincang dengan anak Sutrisno.

“Kebetulan ketemu anak saya. Tanya, 'bapak ada?', 'bapak badminton, pak', 'oh enggak, tadi ada suara orang teriak, jerit', 'saya juga dengar, saya kirain juga kuntilanak', anak saya bilang gitu. Cuma, suara jeritan,” tutur Sutrisno.

Sutrino menyampaikan, tetangganya yang lain juga sempat mendengar hal mencurigakan pada Sabtu malam.

“Tetangga saya yang pagar hitam itu, dari belakang (tempat toren), dengar suara, ‘buk’, gitu. Ada dua orang,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Megapolitan
Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Megapolitan
Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di  Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Ditangkap di Leuwidamar Usai Kabur dari Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com