JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI dari Gerindra Rani Mauliani mempertanyakan maksud Anies Baswedan yang mengatakan akan mengembalikan semua yang menyimpang di Jakarta kembali pada relnya.
“Loh emang kemarin yang membuat Jakarta tidak di relnya sopo? Sebelumnya siapa memang gubernurnya?” ujar Rani saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (14/6/2024).
Ia mengatakan, masyarakat saat ini sudah pintar. Partai Gerindra sendiri memilih untuk melakukan perbaikan dan fokus ke masa depan.
Baca juga: Jika Jadi Gubernur Jakarta Lagi, Anies: Kembalikan Semua pada Relnya
“Saya rasa semua masyarakat juga sudah pintar. Yang pasti kan, kami berpikir, mencoba yang baru untuk perbaikan ke depan daripada menengok masa lalu,” lanjut Rani.
Sementara itu, Rani mengatakan Gerindra tidak buru-buru untuk mendeklarasikan nama yang akan ditugaskan ke Pilkada DKI Jakarta.
“Kami memang belum deklarasi. Tapi, yang pasti memang pertimbangannya masih akan mengusung kader,” lanjutnya.
Meski demikian, Rani mengatakan kalau pihaknya masih terbuka dengan kemungkinan apa pun.
“Tapi kan tetap juga mendampingi yang terbaik dan paling baik. Ini kan buat DKI (Jakarta) walaupun sudah tidak ibukota tapi tetap jadi barometer Indonesia,” kata Rani lagi.
Baca juga: Anies Maju Pilkada Jakarta, PSI : Kalah di Pilpres Jadi Bukti Warga Tak Puas dengan Kinerjanya
Sebelumnya, Anies Baswedan menilai, pembangunan di DKI Jakarta sudah keluar dari relnya.
Oleh sebab itu, apabila kembali jadi gubernur DKI Jakarta, Anies akan mengembalikan pembangunan Jakarta ke jalur yang benar.
"Pondasi awal sudah dikerjakan kemarin dan akhir-akhir ini kita menyaksikan ada pergeseran," ungkap Anies saat bersilaturahmi ke kantor DPW PKB DKI Jakarta, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (13/6/2024).
"Salah satu rencana kita adalah mengembalikan semua pada relnya," lanjut dia.
Anies tidak memaparkan lebih detail apa yang dimaksud dengan keluar dari relnya. Namun, ia mengungkapkan prinsipnya dalam memimpin Jakarta apabila menang Pilkada 2024.
"Kita harus menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat. Kemudian membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," ujar dia.
Baca juga: Anies Umumkan Maju Pilkada Jakarta, DPD PDI-P DKI Tunggu Proses di DPP
Untuk diketahui, dalam periode 2019-2024, Gerindra memperoleh 14 kursi pada DPRD DKI Jakarta.
Sementara itu, syarat untuk mengajukan calon adalah 20 persen dari kursi DPRD yang berjumlah 106 kursi.
Sementara, partai politik di Jakarta diperkirakan tidak akan bisa mengusung sendiri kandidat calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) pada Pilkada DKI 2024.
Pasalnya, partai-partai peserta Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPRD DKI Jakarta 2024 tak ada yang memenuhi syarat minimal perolehan kursi legislatif.
“Syarat pencalonan minimal 20 persen kursi di DPRD Provinsi atau memperoleh minimal 25 persen suara sah,” ujar Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta Dody Wijaya, Senin (29/4/2024).
Totalnya, ada 106 kursi di DPRD DKI. Dengan begitu, partai yang hendak mendaftarkan kandidat perlu memiliki sekurang-kurangnya lebih dari 21 kursi.
Merujuk pada hasil rekapitulasi Pileg DPRD DKI Jakarta 2024, partai politik kemungkinan harus membentuk koalisi agar bisa mendaftarkan kandidat pada Pilkada November mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.