Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Jalan Raya Bogor Depok, Penumpang Ojol Tewas

Kompas.com - 18/06/2024, 12:04 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah motor ojek online (ojol) terlibat kecelakaan dengan bus di Jalan Raya Bogor, Cilodong, Kota Depok.

Akibatnya, penumpang ojol meninggal dunia.

"(Ini kecelakaan) ojol dan bus, yang meninggal dunia penumpangnya (ojol)," kata Kasatlantas Polres Metro Depok Kompol Multazam saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Tumpukan Sampah di TPS Pasar Merdeka Bogor Sudah Dibersihkan

Insiden terjadi pada Senin (17/6/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Secara terpisah, Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengatakan, insiden bermula saat penumpang dan pengemudi ojol sedang melaju dari arah Depok menuju Jakarta.

"Sepeda motor Honda Vario NRKB B4993SNV, pengemudi atas nama SP (driver ojol) yang berboncengan dengan OP sedang melaju di Jalan Raya Bogor dari arah selatan menuju utara pada lajur kiri," kata Made kepada Kompas.com.

Lalu, saat kendaraan mulai mendekati gedung PT Yanmar Diesel Indonesia, SP berusaha menyalip kendaraan di depannya dari sisi kanan.

Saat motor Vario itu mencoba menyalip, di saat bersamaan, dari arah belakang motor, ada bus yang sedang melaju di lajur itu juga.

Baca juga: Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

"Pada saat bersamaan melaju lurus searah dari belakang pada lajur kanan mobil bus Hino dengan pengemudi atas nama K," lanjut Made.

Karena jarak kedua kendaraan terlalu dekat dan diduga tak terhindarkan, maka terjadi benturan antara bus dan motor itu.

"Ada benturan pada sisi depan kiri bus dan sisi kanan setang sepeda motor," jelas Made.

Kecelakaan ini mengakibatkan OP mengalami luka di kepala dan meninggal dunia.

Saat ini, kasus itu masih dalam proses penyelidikan.

"Kami masih terus lakukan penyelidikan," kata Multazam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Balita 4 Tahun di Johar Baru Diculik, Pelaku Ternyata Mantan Istri Ayah Korban

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Sudirman Said Sebut Komunikasi dengan Banyak Partai soal Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Pria yang Dikeroyok karena Dituduh Maling Motor di Grogol Alami Luka Lebam di Wajah

Megapolitan
PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com