JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mengaku resah dengan aksi penjarahan aset yang terjadi di klaster C Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda sejak 2023.
"Kami warga Rusunawa Marunda merasa resah dengan kejadian tersebut," ucap salah seorang warga yang tak mau disebut identitasnya saat diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (19/6/2024).
Lebih lanjut, warga itu mendorong agar persoalan penjarahan aset di Rusunawa Marunda bisa dituntaskan secepat mungkin.
Baca juga: Polisi: Pengelola Rusunawa Marunda Belum Pernah Buat Laporan Soal Kasus Penjarahan Aset
Ia berharap, pelaku penjarahan Rusunawa Marunda segera diproses hukum.
"Mendorong agar pihak-pihak terkait segera menuntaskan dugaan tersebut, apabila ada delik pidana yang cukup, seharusnya ini bisa ditindaklanjuti secara hukum oleh pihak kepolisian," tuturnya.
Ia juga meminta kepada awak media untuk mengecek kebenaran ke polisi terkait salah satu keterangan dari ASN bahwa di tahun 2023 sudah ada mobil pick up yang diduga milik pelaku penjarahan diamankan di Polsek Cilincing.
Pasalnya, yang warga tahu, selama ini belum ada satu pun pelaku yang ditangkap atas kasus penjarahan aset di klaster C Rusunawa Marunda.
Ia juga meminta, agar polisi bisa mengusut lebih lanjut terkait peristiwa penjarahan ini.
Sebagai informasi, klaster C Rusunawa Marunda terbengkalai dan seluruh asetnya raib dijarah maling sejak Oktober 2023 lalu.
Mulai dari besi atau tralis balkon, kabel, alumunium, kusen, closet, wastafel, pintu, dan juga jendela di setiap unit sudah abis diambil maling.
Baca juga: Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Warga Curiga Pengelola Terlibat
Tak hanya itu, para maling juga nekat membobol tembok di setiap unit rusun untuk mengambil besi, pipa, atau kabel di dalamnya.
Aksi penjarahan ini marak terjadi usai penghuni klaster C Rusunawa Marunda direlokasi ke rusun terdekat sesuai dengan rekomendasi dari PJ Gubernur Heru Budi Hartono dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN mengatakan, bangunan gedung di klaster C sudah tidak layak untuk dihuni dan berpotensi membahayakan warga.
Betul saja, atap rusun tersebut ambruk dan membuat warga ketakutan. Akhirnya, mereka rela direlokasi ke rusun terdekat, seperti Nagrak dan Padat Karya.
Baca juga: Rusunawa Marunda Dijarah, Heru Budi: Melanggar Hukum, Harus Ditindak!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.