Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelebaran Akses Jalan masuk ke Pasar Jambu Dua Disebut Ada Hambatan

Kompas.com - 19/06/2024, 19:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah tak menampik bahwa ada hambatan dalam proses pengerjaan pelebaran akses jalan masuk dan keluar Pasar Jambu Dua melalui Jalan Ahmad Yani.

“Itu sudah disampaikan dilakukan pelebaran tapi hambatannya lumayan ada lahan kios," ujar Syarifah kepada wartawan, Rabu (19/6/2024).

Pemkot Kota Bogor telah membahas mengenai penanganan masalah itu. Rencananya, enam kios yang menjadi hambatan pelebaran jalan akan dipindahkan ke dalam Pasar Jambu Dua.

Baca juga: Pelebaran Akses Jalan Masuk ke Pasar Jambu Dua Ditargetkan Rampung Juli 2024

"Sudah ada pembicaraan yang enam kios itu mau masuk ke sini (ke dalam Pasar Jambu Dua,” kata Syarifah.

Adapun proyek pelebaran ekses jalan masuk dan keluar Pasar Jambu Dua itu akan dikerjakan sekitar tanggal 20 hingga 30 Juni 2024.

Pengerjaan pelebaran jalan itu ditargetkan rampung dalam satu bulan ke depan atau Juli 2024.

“Ketika tempat penampungan sementara (TPS) pedagang dibongkar, puingnya akan digunakan diujung pelebaran jalan," kata Syarifah.

Baca juga: Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan mematangkan skema rekayasa lalu lintas, termasuk penyesuaian trayek angkutan kota (angkot).

Menurut Syarifah, akan ada penyesuaian trayek untuk angkutan umum yang masuk ke dalam area pasar.

Selama pengerjaan pelebaran jalan dilakukan, masyarakat masih bisa berbelanja ke pasar melalui Jalan Ceremai Ujung atau samping Plaza Jambu Dua.

Akses jalan itu tetap digunakan sampai site plan yang diajukan manajemen Plaza Jambu Dua disetujui.

“Dia (manajemen) sudah mengajukan perubahan tapi persyaratannya belum terpenuhi. Selama proses itu belum selesai akan masih digunakan,” ucap Syarifah.

(Reporter : Ruby Rachmadina | Editor : Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com