Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Kompas.com - 27/06/2024, 08:43 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

MALUKU, KOMPAS.com - Yohanis (63), seorang petani dari Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, mengaku senang bisa kembali melihat dengan normal setelah mengikuti operasi katarak gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Yohanis dan ratusan lansia dari Kepulauan Tanimbar, menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr PP Magretti, Kepulauan Tanimbar.

Kompas.com mengampiri Yohanis yang tengah duduk di kursi, dengan mata kanannya berbalut perban pascaoperasi. Ia mengaku lega akhirnya melihat lagi.

Baca juga: Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

"Saya bersyukur sudah operasi. Operasi dengan cuma-cuma (gratis), mereka (Kemensos) sudah bantu kita datang ke sini," kata Yohanis dengan riang, Rabu (26/6/2024).

Yohanis mengatakan, selama ini ia telah meminta kepada Tuhan agar matanya bisa kembali melihat dengan jelas.

Pasalnya, sudah dua tahun Yohanis menderita katarak. Selama rentang waktu itu, Yohanis kesulitan untuk beraktivitas. Bahkan, untuk membaca sekalipun.

"Ini yang kita minta sama Tuhan semoga bisa lihat lagi, karena kita kerja setengah mati sebelum operasi, baca pun setengah mati," tuturnya.

Yohanis bercerita, ia pernah tidak sengaja menabrak orang saat mengendarai motor. Katarak di kedua matanya itu yang menjadi penyebab dia kesulitan melihat.

Baca juga: Kemensos: Banyak Lansia di Aceh Utara Masih Takut Operasi Katarak

"Saya terganggu, dia (katarak) punya pengaruh luar biasa, tidak melihat, saya bawa motor tabrak orang. Kerja susah untuk melihat, apalagi mau baca susah," jelasnya.

Hanya satu yang diharapkan Yohanis usai operasi katarak. Kacamata tambahan guna melindungi matanya pascaoperasi agar tidak terganggu debu.

"Tapi yang saya minta kekurangan yang belum dapat hanya kacamata, itu saja. Kalau tidak ada kacamata kita setengah mati untuk melindungi dan bisa bantu baca juga," kata dia.

Kebahagiaan juga dirasakan Markus Nathan (68) yang telah menanti adanya operasi kegiatan gratis. Markus mengaku senang, ia tidak merasa takut saat operasi.

"Tidak, saya tidak takut, saya berani operasi," kata Markus yang sudah setahun mengidap katarak.

Baca juga: Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Selama setahun belakangan, Markus tidak dapat melihat dengan normal. Dia begitu gembira mengetahui ada kegiatan operasi katarak gratis di Puskesmas.

Markus berharap setelah di operasi, ia sudah dapat melihat dan beraktivitas normal kembali.

"Dengan ada Ibu Mensos di sini, ada operasi gratis, saya bisa melihat kembali," ucap Markus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok 'Debt Collector' Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok "Debt Collector" Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com