Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ojol Ribut di Jalur Sepeda, B2W: Penegak Hukum Tak Ada Wibawa, Pelanggaran Jadi Hal Wajar

Kompas.com - 27/06/2024, 10:44 WIB
Shela Octavia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work Indonesia (B2W) menyayangkan peristiwa cekcok antara dua anak remaja dengan seorang pengendara motor di jalur sepeda di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat yang terjadi pada Kamis (20/6/2024) lalu.

Ketua B2W, Julius mengatakan, undang-undang telah secara tegas menyatakan jalur sepeda hanya boleh digunakan oleh sepeda, bukan untuk dipakai bersama-sama dengan motor, apalagi mobil.

Dia menegaskan, aturan dan sanksi bagi yang melanggar sudah ada. Tapi, selama ini tidak ada penindakan terhadap pihak-pihak yang melanggar.

Baca juga: Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

“Kasus viral kemarin sebetulnya memperlihatkan betapa tidak ada wibawa dari penegak hukum, sehingga masyarakat menganggap kalau melanggar sedikit, adalah hal yang wajar dan lumrah,” ujar Julius saat dihubungi pada Rabu (27/6/2024).

Larangan-larangan ini dia nilai sama seperti kasus pemotor yang lawan arah atau mobil yang masuk ke jalur bus transjakarta. Kasus-kasus ini telah dianggap lumrah meski pada dasarnya melanggar aturan.

Julius mengatakan, pihaknya sebenarnya ingin proses hukum dalam peristiwa ini dilanjutkan. Namun, pihak keluarga kedua anak memutuskan untuk mengambil jalur damai.

“Para driver ojek online ini sering melakukan pelanggaran seperti, naik trotoar, melawan arah, menerobos lampu merah bahkan sering atau biasa merebut jalur sepeda yang bukan peruntukannya. Ini harus disudahi, dan para perusahaan ojol harus ikut bertanggung jawab,” tegas dia.

Baca juga: Video Viral Bocah Pesepeda Kena Pukul Driver Ojol Saat Bikin Konten di Jalur Sepeda Jakpus

Dia pun berharap perusahaan penyedia jasa layanan ojek online ini dapat lebih selektif dan berperan aktif dalam mengedukasi para mitra pengendaranya.

Patut diketahui, proses hukum antara dua anak remaja dan seorang pengendara motor yang merupakan ojek online telah mencapai kata damai pada Senin (24/6/2024) di Polsek Tanah Abang.

Sebelumnya, berdasarkan video yang tersebar dan viral melalui akun Instagram Bike to work Indonesia @b2w_indonesia, terlihat ada seorang anak remaja berjaket abu-abu tengah menaiki sepedanya dan membuat konten video.

Posisi anak yang menghadap ke bahu jalan diminta agak maju untuk membiarkan motor yang masuk ke jalur sepeda agar bisa lewat.

Baca juga: Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Namun, barang satu detik, seorang pengendara motor Nmax terlihat tidak terima dengan keberadaan anak tersebut.

“Apa? Lagi bikin video,” kata anak itu kepada pemotor yang dari jauh terdengar sudah bernada tinggi.

“Ngotot kau,” ujar bapak pemilik motor Nmax.

Perdebatan sempat terjadi tapi akhirnya kedua pihak dapat dilerai oleh pengendara motor yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Megapolitan
Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Pengamen Bunuh Lansia Penderita Alzheimer di Bogor, Pukul Korban Sebelum Menjatuhkannya ke Kali

Megapolitan
Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Pegawainya Diduga Bunuh Diri, Restoran BBQ Korea di Blok M Langsung Tutup

Megapolitan
2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi 'Online' dan Video Asusila

2 Selebgram di Bogor Ditangkap Polisi, Terlibat Judi "Online" dan Video Asusila

Megapolitan
Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Megapolitan
Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Polisi Duga Bocah yang Tewas di Tol Cijago Ditabrak Mobil Saat Sedang Kejar Layang-layang

Megapolitan
Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Ditinggal Pergi Orang Tersayang dalam Sekali Waktu, Kini Dea Masih seperti Mimpi

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Pasar TU Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Capai Rp 2 Miliar

Megapolitan
Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Istri yang Dibakar Suaminya di Cipondoh Tangerang Alami Luka Bakar 27 Persen

Megapolitan
Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok 'Debt Collector' Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Malangnya Pegawai Warung Mi Ayam di Tangerang, Dikeroyok "Debt Collector" Usai Bantu Pengendara Pertahankan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com