“Untuk antisipasi, kami akan membangun posko di sekitar Kantor UNHCR. Di dalam posko nantinya akan disiagakan dua petugas dari TNI, Polri, dan Satpol PP,” ucap Iswahyudi.
Iswahyudi menyebut, aparat yang bersiaga akan berjaga dari pagi hingga sore hari. Sementara, untuk malam hari, penjagaan akan dilakukan dengan cara patroli.
“Untuk petugas yang stand by di posko, mungkin dari pagi hingga menjelang malam. Sisanya, kami akan melakukan patroli supaya mereka (pengungsi) tak kembali lagi,” ungkap dia.
Assistant Protection Officer UNHCR Hendrik Therik pun mengapresiasi langkah pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang melakukan penertiban tenda pengungsi di depan kantornya.
Ia menilai, para pencari suaka yang berasal dari Myanmar, Afganistan, Irak, hingga Sudan ini memang telah melanggar peraturan.
“Kami mengapresiasi atas upaya yang dilakukan pemerintah dalam memastikan wilayah di depan UNHCR bisa tertib kembali. Karena tentunya harus taat dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, tidak hanya kita warga negara Indonesia saja,” ucap dia kepada wartawan.
Hendrik menegaskan, UNHCR tak pernah meminta para pencari suaka bermalam di depan kantornya. Pihaknya selalu meminta para WNA untuk kembali ke tempat pengungsian setelah menaruh berkas permohonan suaka.
Baca juga: Cegah Pengungsi Bangun Tenda Kembali, Aparat TNI-Polri Siaga di Sekitar Kantor UNHCR
Namun, banyak WNA yang bandel dan membangun tenda untuk mendesak UNHCR memproses permohonan.
“Ada mekanisme formal saat mereka menyampaikan pertanyaan atau permintaan, di mana mereka mengajukan permohonan lebih dulu, lalu dipanggil. Semua ada alurnya,” terang dia.
Lebih lanjut, Hendrik menyebut, proses permohonan suaka kerap memakan waktu lama karena banyak WNA yang mengajukan banyak permintaan.
“Kenapa kami lama memproses permintaan mereka, karena mereka punya banyak alasan dan banyak permohonan,” ujar Hendrik.
“Mereka punya ekspektasi tinggi di atas layanan yang mereka harapkan. Dan mereka merasa dengan bermalam mereka bisa menuntut,” sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.