Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecurigaan Ojol Putus Peredaran Sabu Dibungkus Mi Instan dari Kampung Ambon

Kompas.com - 03/07/2024, 13:01 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecurigaan sorang pengemudi ojek online (ojol) berinisial MR (32) berhasil memutus peredaran narkoba jenis sabu yang dikemas di dalam plastik mi instan dari Kampung Ambon, Jakarta Barat pada Senin (1/7/2024).

MR bercerita, awalnya ia sedang berada di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, setelah menyelesaikan orderan.

Di sela waktu menunggu, MR menerima order untuk mengantar makanan yang lokasinya searah pulang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Tepatnya (mengambil barang) di Jalan Kristal dan pengantaran barang ke Karang Tengah. Saya menuju ke lokasi. Tapi saya ketika itu punya perasaan tak enak," kata MR kepada wartawan di Polsek Palmerah, Senin.

Baca juga: Pengemudi Ojol di Jakbar Temukan 1 Klip Sabu dalam Paket yang Diantarnya

Kecurigaan MR itu karena melihat keberadaan
lokasi sekitar tempat menjemput orderan itu banyak preman yang ditandai dengan pakaian dan perawakan menyeramkan.

"Sepengalaman saya namanya ambil paket pasti jelas alamatnya. Tetapi ini hanya pinggir jalan saja. Si pengirim duduk santai kasih ke saya 'ini bang barangnya, sana langsung putar balik'," kata MR.

MR saat itu tak mengabadikan barang yang diterima untuk dikirimkan ke kantor ojol via aplikasi. Ia langsung pergi meninggalkan lokasi.

Setelah meninggalkan lokasi pemesan sejauh dua kilometer, MR yang merasa curiga lalu membuka paket yang akan diantarnya itu.

"Saya buka isinya botol air mineral tanggung, sama mi. Mi di dalamnya terbuka. Ternyata memang di dalam mi isinya bukan seperti bumbu mi, tapi kotak kecil berwarna hitam. Saya enggak tahu," ucap MR.

Baca juga: Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Ketika berhenti mengecek paket, MR sempat dihampiri oleh orang tidak dikenal. Ia ditanya mengenai keberadaannya.

MR saat itu beralasan istirahat karena sedang mengalami sakit kepala. Alasan itu untuk mencari aman.

"Dia tanya ke saya "bang lagi apa?". Saat itu saya berbohong ke dia, saya bilang "pusing istirahat sebentar", itu sambil cari celah melanjutkan perjalanan saya," kata MR.

Dalam kesempatan itu, MR lalu mencari kantor polisi melalui situs pencarian yang ada pada ponselnya. Hasilnya, ia ditunjukan kantor polisi terdekat adalah Polsek Palmerah.

"Di internet tulisannya buka, yasudah setelah itu saya ke Polsek Palmerah untuk lapor," kata MR.

Baca juga: Polisi Benarkan Paket Mi Instan yang Dibawa Ojol di Jakbar Berisi Sabu

Saat itu MR bersama anggota polisi mencek paket misterius dan diketahui paket di dalam kemasan mi itu adalah sabu.

Adapun pengirim paket itu yang tertera pada aplikasi bernama Naldo. Sedangkan penerima bernama Dodi.

"Untuk tujuan pengiriman barangnya itu ke Karang Tangah, Tangerang," ucap MR.

(Reporter : Rizky Syahrial | Editor : Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Sempat Gangguan Sinyal di Parung Panjang-Cisauk, Perjalanan KRL Rangkasbitung Kembali Normal

Megapolitan
Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Ratusan Pohon di Jakarta Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir akibat Cuaca Ekstrem

Megapolitan
Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Warga Sukatani Depok Gerebek Warung Sembako yang Jual Obat Psikotropika

Megapolitan
Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi 'Starling': Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Ingin Punya Pekerjaan Lain, Pedagang Kopi "Starling": Jadi Tukang Sapu Juga Mau

Megapolitan
Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Tebing Tol Bintaro Longsor, Warga Takut Anak-anak Jadi Korban

Megapolitan
Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Perjalanan KRL Parung Panjang-Cisauk Terganggu, Penumpang Padati Peron Stasiun Palmerah

Megapolitan
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Perusakan Fasilitas Konser Lentera Festival 2024

Megapolitan
Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan 'Selfie'

Datanya Dipakai untuk Pinjol, Pelamar Kerja Toko Ponsel PGC Dimintai KTP dan "Selfie"

Megapolitan
Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Revitalisasi Pasar Kranji Mangkrak 5 Tahun, Pedagang Unjuk Rasa ke Balai Kota Bekasi

Megapolitan
Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah 'Dicolek' PSI

Namanya Diusulkan Jadi Cagub Jakarta, Ahok Mengaku Tak Pernah "Dicolek" PSI

Megapolitan
Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Pria yang Rampok Ponsel Wanita di Warteg Grogol Terkenal Suka Mabuk-mabukan

Megapolitan
Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Satpol PP Kota Bogor Musnahkan 1.890 Botol Miras, Aromanya Bikin Wartawan Sempoyongan

Megapolitan
Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Anak Pelaku Pelecehan Sesama Jenis di Cisauk Diduga Dibawa Pergi Keluarga Setelah Dilaporkan

Megapolitan
Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Pemkot Depok Sengaja Belum Pasang Lagi Lampu Tugu Depok, Tunggu Pencuri Tertangkap Dulu

Megapolitan
Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Beredar Surat Pemberhentian Pj Wali Kota Bekasi, Plh Sekda: Hoaks!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com