JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW setempat, Nurjana (60), mengaku kelimpungan dan stres saat menghadapi kebakaran di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ia merasa panik karena rumahnya berada sangat dekat dengan sumber api.
“Kalau (api masih berkobar hebat) 10 menit lagi dan kena angin, sudah kena rumah saya,” ujar Nurjana saat ditemui di posko penyaluran bantuan dekat lokasi kebakaran Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Laptop Setengah Hangus dan 3 Cincin Hitam Jadi Kenang-kenangan Kebakaran Rumah di Kampung Bali
Ketika kobaran api menggulung 16 rumah di kampungnya, Nurjana mengaku hanya sempat mengamankan surat-surat berharga seperti surat rumah dan ijazah anak-anaknya.
Sementara itu, suaminya buru-buru mengeluarkan dan mengamankan motor.
Selebihnya, tidak lagi dipikirkan oleh Nurjana dan suami.
Saat itu, Nurjana selaku ketua RW terpaksa menghadapi peristiwa kebakaran itu sendirian.
Ketua RT sedang tidak ada di lokasi karena sedang ada acara keluarga di Tangerang.
“Saya menghadapi sendiri, ya Allah. (Warga ada yang) nangis-nangis, ada yang jatuh. Saya lari-lari ke sana-sini, ada (warga) yang pingsan. Apa enggak stress,” kata Nurjana.
Baca juga: Korban Kebakaran Kampung Bali Minta Pemerintah Bantu Bangun Ulang Rumah Mereka
Ketika menceritakan kembali peristiwa pada Sabtu (29/6/2024), Nur justru tertawa keras. Dirinya masih tidak menyangka dengan kejadian yang dia dan warga Kampung Bali alami.
Sudah panik rumahnya hampir kena api, kelimpungan melihat warga-warganya, Nurjana masih diminta untuk mendata total keluarga yang terdampak kebakaran oleh kelurahan.
“Saya panik lihat api (malah) diminta data, saya lihat aja yang ada api-apinya,” imbuh Nurjana sambil tertawa.
Dia mengaku, karena saat itu panik dan situasi tidak mendukung, data yang diserahkan kepada pihak kelurahan akhirnya kurang tepat.
Pada pendataan awal, Nurjana mengatakan ada 11 kepala keluarga (KK) yang terdampak.
Namun, ketika api sudah padam dan situasi sudah lebih kondusif, Nurjana pun melakukan penghitungan ulang. Ternyata, ada 16 KK yang terdampak.