Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Tarif Angkutan Umum Membebani Warga

Kompas.com - 24/06/2013, 12:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masalah kenaikan tarif angkutan umum di DKI Jakarta rencananya akan dibahas Pemda DKI dengan Organda, Masyarakat Transportasi, dan Dewan Transportasi pada sore nanti. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap kenaikan tarif angkutan umum nantinya tidak sampai membebani masyarakat DKI Jakarta.

"Sudah saya sampaikan, saya sudah ketemu Organda, kemudian (Organda) sudah memberikan persentasenya berapa, tapi saya enggak mau. Saya minta harus ada rincian, secara detail dari Organda, dari Masyarakat Transportasi, dari Dewan Transportasi, dari pengguna tentu saja," kata Jokowi saat ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (24/6/2013).

Meski belum sepakat dengan penyampaian Organda, Jokowi menegaskan dirinya bukan menolak. Menurut mantan Wali Kota Surakata itu, dia butuh rincian yang lebih detail agar keputusannya kelak tidak terlalu membebani masyarakat.

"Bukan keberatan, saya minta detailnya seperti apa," tegas Jokowi.

Menurutnya, rincian detailnya, seperti berapa harga kenaikan solar, kenaikan bensin, (pembayaran) sopir, harga spare part, harus diketahuinya. Jokowi juga berharap tidak ada yang melakukan kenaikan tarif angkutan umum sepihak.

"Kalau caranya semua orang bisa menaikkan, itu kasihan masyarakat, yang terbebani nanti masyarakat," ujar Jokowi.

Pembahasan masalah tarif pun akan dibahas pada Senin sore ini. Jokowi mengatakan akan melihat apakah dapat langsung diputuskan langsung pada hari ini atau hari berikutnya.

"Nanti sore moga-moga sudah bisa kita putuskan," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

    Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

    Megapolitan
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Megapolitan
    Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

    Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

    Megapolitan
    Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

    Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

    Megapolitan
    Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

    Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

    Megapolitan
    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Megapolitan
    Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

    Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

    Megapolitan
    Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

    Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

    Megapolitan
    Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

    Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

    Megapolitan
    Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

    Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

    Megapolitan
    Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

    Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

    Megapolitan
    Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

    Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

    Megapolitan
    Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

    Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

    Megapolitan
    Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

    Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

    Megapolitan
    Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

    Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com