Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim PKK Tak Digaji, Basuki Cari Sponsor untuk Honor

Kompas.com - 04/07/2013, 13:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI tidak mendapatkan honor dalam menjalankan kegiatan sosial mereka, alias sukarela. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mulai memikirkan bagaimana para relawan PKK itu mendapat honor.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013, Pemprov DKI tak bisa lagi mengalokasikan anggaran untuk honor tim penggerak PKK.

"PKK memang tidak ada honor karena mereka kerja sukarela. Tapi, fakta di lapangan kan ada pegawai yang sudah kerja 8-9 tahun, masa mau enggak digaji?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Oleh karena itu, Basuki mengatakan, langkah yang akan diambil Pemprov DKI adalah mencari sponsor atau donatur yang bersedia memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pelayanan PKK di Ibu Kota. Anggota PKK, kata dia, boleh menerima sumbangan, asal bersifat tidak mengikat.

"Kita akan mencari donatur yang mau meyumbang. PKK kan boleh menerima sumbangan dari siapa pun yang tidak mengikat. Kalau enggak ada yang mau menyumbang, saya aja yang menyumbang. Pokoknya kita carikan sponsor," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok juga telah menugaskan Kepala Suku Dinas (Kasudin) pemberdayaan masyarakat dan perempuan di enam wilayah DKI Jakarta untuk mencatatkan nomor rekening tim penggerak PKK di wilayahnya masing-masing. Sehingga, sumbangan dari sponsor atau donatur bisa langsung dikirim ke rekening tersebut. Untuk ke depannya, ia berjanji Pemprov DKI akan mencarikan cara tepat mendapatkan anggaran bagi honor dan operasional tim Penggerak PPK di DKI Jakarta.

"Untuk sementara saya bisa carikan sumbangan untuk bayar honor. Kami rela memberikannya untuk kepentingan masyarakat. Kami akan carikan solusi yang tepat memenuhi kebutuhan ini," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

    [POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

    Megapolitan
    Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

    Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

    Megapolitan
    Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

    Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

    Megapolitan
    KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

    KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

    Megapolitan
    PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

    PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

    Megapolitan
    Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

    Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

    Megapolitan
    Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

    Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

    Megapolitan
    'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

    "Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

    Megapolitan
    KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

    KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

    Megapolitan
    Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

    Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

    Megapolitan
    Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

    Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

    Megapolitan
    Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

    Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

    Megapolitan
    Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

    Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

    Megapolitan
    Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

    Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com