Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Ucu: Yang Usik Blok G, Berhadapan dengan Panglima Betawi

Kompas.com - 11/08/2013, 10:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Tanah Abang, M Yusuf Muhi alias Bang Ucu, menyatakan sangat mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke dalam Gedung Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurutnya, dengan berjualan di dalam gedung, keamanan PKL akan terjamin dan tidak bakal ada lagi oknum-oknum yang melakukan pemerasan.

"Kalau di jalan banyak yang mintain, kalau di sini (Pasar Blok G), siapa yang mau minta? Langkahi dulu gue, panglima perang Betawi," ujar Bang Ucu saat ditemui di Rumah Potong Hewan (RPH) Gedung Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/8/2013).

Saat ditanya oknum yang melakukan pemerasan selama ini, Ucu mengatakan tidak mengetahui secara pasti. Namun menurutnya, jika dia mengetahui, orang itu tidak akan selamat.

"Ya ada cecunguk-cecunguk yang suruh (PKL berjualan di jalan). Kalau gue tahu udah gue sikat," ujarnya.

Ucu bercerita, PKL Tanah Abang mulai tidak tertib setelah ia pergi ke Bogor dan meninggalkan kawasan tersebut sekitar 2004. Menurutnya, sejak dulu sebenarnya dia tidak setuju dengan PKL yang berjualan di pinggir jalan.

"Saya dari dulu yang bantuin (Pemerintah Provinsi DKI). Saya yang kasih ultimatum ke PKL, mereka ngerti. Setelah saya ke Bogor, (PKL) pada bandel lagi," ungkap Bang Ucu.

"Saya di Bogor hanya untuk iktikaf doang karena ini (menunjuk dirinya sendiri) manusia paling zalim di Jakarta, jadi mau tobat," tambahnya.

Sementara itu, Pemprov DKI sendiri membongkar lapak-lapak PKL di kawasan Tanah Abang pada Minggu ini mulai sekitar pukul 08.00. Pembongkaran dilakukan oleh tim berisi 705 personel, yang terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Polri, dan TNI.

PKL yang berjualan di tempat semula setelah pembongkaran ini akan dipidanakan, terhitung mulai Senin (12/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com