Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain PKL, Kantor Ekspedisi Tanah Abang Juga Perlu Ditertibkan

Kompas.com - 12/08/2013, 14:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivitas bongkar muat di kantor ekspedisi Pasar Tanah Abang masih menjadi kendala dalam upaya pembenahan kawasan tersebut. Setelah pedagang kaki lima (PKL) ditertibkan, diharapkan kegiatan ekspedisi ini juga dibenahi.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, relokasi PKL tidak secara otomatis akan membuat arus lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi lancar. Menurutnya, parkir liar dan kantor-kantor ekspedisi liar di tepi Jalan Fachruddin dan Jalan Wachid Hasyim kerap mengganggu lalu lintas di kawasan tersebut.

KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Seorang porter dengan sabar menunggu bajaj melintas di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya mengurai kemacetan dengan menertibkan perusahaan ekspedisi sekitar Tanah Abang.

Untuk itu, ia berharap agar kantor-kantor ekspedisi liar tersebut ditertibkan. "Karena, itu jadi kunci utama," kata Pristono kepada Kompas.com di Tanah Abang, Jakarta, Senin (12/8/2013).

Pristono menduga sebagian besar kantor ekspedisi di kawasan Tanah Abang tersebut tidak memiliki izin usaha. Hal itu dapat dilihat dari ketiadaan gudang maupun lahan untuk bongkar muat barang di dalam area tersebut. Akibatnya, kantor ekspedisi itu melakukan aktivitas bongkar muat di badan jalan.

"Dia cuma sewa bangunan 2 x 3 meter, tapi barang-barangnya diawur-awur di jalan. Belum lagi dijemput truk, melanggar aturan pula, (bongkar muat) siang hari," kata dia.

Menurut dia, yang harus diberantas pertama kali adalah kantor-kantor ekspedisi liar tersebut, bukan menangkap sopir-sopir truk pengangkut barang. "Lebih baik sumbernya yang dihilangkan. Ekspedisi kan ada 80, yang 30 sudah ditutup karena perizinannya tidak lengkap. Mudah-mudahan yang 50 tadi dicek lagi sama P2B (Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan). Mudah-mudahan enggak sesuai (perizinannya)," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah kantor ekspedisi telah ditutup dan disegel karena dianggap menyalahi aturan dan mengganggu lalu lintas. Namun, masih ada sejumlah kantor ekspedisi yang tetap beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com