Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janjikan Metromini Baru Ber-AC

Kompas.com - 13/08/2013, 10:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Metromini baru dipastikan mendapat fasilitas yang lebih nyaman dan aman. Salah satunya dengan ketersediaan AC di tiap bus.

"Pakai AC-lah, kan biar penumpangnya nyaman," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Jakarta pada Senin (12/8/2013).

Kelebihan yang dikatakan Jokowi selanjutnya sekaligus menyindir kondisi metromini saat ini yang untuk kelengkapan kendaraan saja dinilai mengkhawatirkan. Spidometer mati, kursi karatan, kaca pecah, dan yang lainnya kerap menghiasi fisik bus metromini.

"Kelebihan lain, ada pintunya, spidometernya, ada remnya, tempat duduknya ndak karatan, kaca spionnya ada, kaca jendela ada. Kan selama ini ndak ada toh? Saya ingat betul itu," sindirnya.

Jokowi mengatakan, pihaknya telah memesan 1.000 bus sedang sebagai pengganti metromini. Namun, itu masih dalam tahap lelang dan diperkirakan datang pada akhir 2013 ini. Jumlah itu pun akan ditambah lagi pada 2014.

"Tahun depan mungkin bisa 3.000 langsung jadi rampung tahun depan, enggak mikir apa-apa lagi. Kan bus yang akan diganti 4.400," tuturnya.

Menyedot penumpang

Kondisi metromini seperti demikian sangat diharapkan oleh pengguna angkutan kota di Jakarta. Lauren Hutabarat (22) misalnya. Wanita yang kuliah di salah satu universitas swasta di bilangan Cawang itu mengaku sangat tertarik menaiki Metromini jika fasilitas di sana dianggap nyaman dan aman.

"Ya, bisa jadi pindah ke metromini. Selama ini kan biasanya pergi-pergi naik angkot biasa," ujarnya.

Ia yakin, jika metromini berubah fisik menjadi lebih manusiawi, penumpangnya pun akan bertambah dibanding sebelumnya. Bahkan, mereka yang selama ini menaiki kendaraan pribadi bisa beralih ke metromini.

Ada kualitas, ada harga

Jokowi melanjutkan, tak ada kualitas baik yang dibayar dengan harga murah. Soal tarif metromini, ia meyakini tidak ada perubahan pada awal-awal operasionalnya. Namun, mengingat bus-bus tersebut membutuhkan biaya perawatan yang dipastikan tidak kecil, Jokowi memastikan akan menaikkan tarif secara bertahap secara rasional.

"Tapi besarannya tentu belum bisa dikatakan sekarang, wong busnya saja belum ada," ujarnya.

Jika tarif baru berdasarkan kalkulasi mendatang dianggap terlalu berat bagi masyarakat, maka Jokowi mengaku tak segan-segan menyuntikkan dana bagi operasional metromini. Hal itu dilakukan agar metromini tak jauh dari harapan, yakni menjadi moda transportasi yang murah, aman, dan nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com