Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Khawatir, Jokowi Prioritaskan PKL Tanah Abang

Kompas.com - 15/08/2013, 14:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang diminta tidak khawatir tak kebagian kios di Blok G. Joko Widodo telah meminta tim verifikasi untuk memprioritaskan PKL Tanah Abang.

"Enggak usah ditanyakan, prioritas pedagang Tanah Abang. Kalau sisa, baru yang di luar," kata Gubernur DKI Jakarta itu di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2013).

Berdasarkan pendataan saat menjelang Ramadhan oleh Suku Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta bersama pihak terkait, PKL yang berdagang di Tanah Abang tercatat berjumlah 764 nama. Sebanyak 313 di antaranya ber-KTP non-DKI Jakarta.

Saat ini, sejumlah PKL yang telah belasan bahkan puluhan tahun berdagang di Tanah Abang khawatir jika tim tidak mempertimbangkan data awal tersebut. Saminem dan Wati misalnya. Kepada Kompas.com, kedua pedagang itu mengatakan tak menemukan nama mereka dalam daftar verifikasi. Padahal, kata mereka, jika yang hendak ditata adalah PKL Tanah Abang, maka yang diutamakan adalah pedagang di Tanah Abang.

Menanggapi itu, Jokowi yakin jika perhitunganya tak meleset. Menurutnya, semua PKL Tanah Abang tertampung dalam Blok G. Jika ada pedagang Tanah Abang yang tak tertampung, ia curiga ada permainan dalam verifikasi.

"Dilihat dululah, cukup atau ndak. Kalau hitungan kita, cukup. Kalau enggak cukup, berarti ada apa-apanya," ujar Jokowi.

Saat kembali menengok perbaikan Pasar Tanah Abang, Kamis siang ini, Jokowi menegaskan bahwa proses verifikasi belum rampung. Masih ada kesempatan bagi PKL Tanah Abang, baik yang ber-KTP DKI maupun tidak, untuk mendapatkan kios di Blok G.

"Yang kita urus adalah yang daftar ulang. Kan baru 360-an," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com