Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian Modal Pemprov DKI ke BUMD Dipertanyakan DPRD

Kompas.com - 20/08/2013, 09:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Anggaran DPRD DKI, M Sanusi, mempertanyakan spesifikasi penyertaan modal yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI kepada tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) senilai ratusan miliar rupiah.

Dihubungi wartawan, Selasa (20/8/2013) pagi, Sanusi mengatakan, penyertaan modal itu tercantum dalam draf penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2013. Jumlahnya bertambah sekitar Rp 2 triliun.

"Di dalamnya penambahan terbesar ada pada pemberian modal kepada tiga BUMD. Bank DKI sebesar Rp 900 miliar, PT Jakarta Propertindo Rp 1,4 triliun, dan PD Sarana Pembangunan Jaya Rp 130 miliar," ujar Sanusi.

"Ini yang kami harus tanyakan. Penyertaan modal misalnya Jakpro untuk apa? Memang sih di dalam KUAPPS sudah disebutkan untuk modal awal bisnis, tapi kurang spesifik," lanjut Sanusi.

Selain menyebutkan untuk penyertaan modal, pihak eksekutif juga harus memaparkan apa saja prestasi dari sejumlah BUMD tersebut hingga layak mendapatkan suntikan dana segar. Ia tak mau modal itu nantinya tak memiliki feedback yang positif bagi pendapatan DKI.

Politisi Partai Gerindra tersebut mencontohkan PD Sarana Pembangunan Jaya. Selama ini, kerja BUMD itu seakan tertutup oleh PT Jakarta Propertindo. Ia hanya menggarap proyek-proyek kecil yang dianggap kurang berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah DKI Jakarta.

Hingga saat ini, draf APBDP 2013 masih di tangan pimpinan DPRD DKI. Jika eksekutif menyerahkan permintaan anggota dewan tepat waktu, APBDP 2013 direncanakan diketok pada September atau Oktober 2013 mendatang.

"Kan dikirim pas mau Lebaran jadi kepotong libur. Ini dalam waktu dekat mau dibahas di fraksi dulu kemudian pimpinan nanti Paripurna," lanjutnya.

APBD Tahun 2013 DKI Jakarta sebesar Rp 49,9 triliun. Namun, anggaran bisa berubah sesuai dengan RAPBDP yang akan dilaksanakan Agustus atau September 2013.

Sebelumnya, dengan anggaran Rp 49,9 triliun, diperoleh dari pendapatan daerah mencapai Rp 41,5 triliun dan belanja daerah Rp 45,5 triliun. Dengan defisit Rp 4 triliun, dialokasikan pembiayaan daerah sebesar Rp 4 triliun yang berasal dari pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com