Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Warga Waduk Ria Rio Pindah ke Rusun

Kompas.com - 29/08/2013, 14:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa warga Waduk Ria Rio yang akan dipindahkan ke Rumah Susun Pinus Elok, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, masih menyimpan tanya mengenai kelanjutan berbagai aktivitas hidup mereka, mulai dari mata pencarian, harga sewa, sampai dengan kelanjutan sekolah anak yang menjadi PR bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Endang (54), warga Waduk Ria Rio RT 06 RW 15, mempertanyakan harga sewa di Rusun Pinus Elok. Endang meminta agar harga sewa bagi warga yang yang direlokasi maksimal Rp 200.000.

"Saya mohon, harga sewanya terjangkau. Dua ratus ribu ke bawah, di atas dua ratus enggak sanggup saya. Tapi kalau bisa seratus lima puluh ribu saja," kata Endang kepada Kompas.com, saat ditemui pada sosialisasi relokasi di Pos RW 15, Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013).

Endang mengaku hanya bekerja di rumah-rumah tetangga sebagai pengasuh bayi. Satu bulannya Endang memperoleh penghasilan Rp 400.000. Bila harga sewa lebih dari Rp 200.000, kata Endang, dengan penghasilannya sekarang tentu tidak cukup untuk membayar sewa rusun nantinya.

"Takutnya kalau sampai tidak bisa bayar diusir dari situ," ujarnya.

"Umpamanya harga sewa terjangkau, fasilitasnya bagus saya tempatin. Tapi kalau istilahnya MCK-nya, airnya, fasilitasnya enggak bagus, kita enggak mau nempatin," ujar Endang.

Ia juga mengatakan, pemindahan warga terkesan terburu-buru. Warga, menurutnya, mesti memikirkan juga mengenai cara memindahkan barang-barang mereka. Sementara dari informasi yang diketahuinya, pada tanggal 4 September 2013 nanti warga sudah mesti mengosongkan tempat tinggal mereka.

"Batas waktu kan tanggal 4 September. Kita menolak dong. Memang membongkar rumah semudah membalik telapak tangan. Kan enggak mudah," katanya.

Endang yang telah menempati Waduk Ria Rio sejak tahun 1972 ini pun masih memikirkan pekerjaan barunya bila dipindahkan ke Rusun Pinus Elok. "Belum kepikiran mau kerja apa. Paling nungguin anak kirim per bulan berapa untuk saya," ujar wanita yang mengaku memiliki lima anak yang telah bekerja itu.

Maria (46), warga RT 06 Waduk Ria Rio lainnya, mengatakan akan mengomentari masalah pendidikan dua anaknya yang masih bersekolah setelah dirinya menengok rusun tersebut. Namun, yang dia tahu, masalah sekolah akan difasilitasi setelah warga dipindahkan ke sana.

"Rencananya sekolahannya deket. Tapi, saya coba dulu saja. Kalau memang sudah lihat tempatnya, kemungkinan saya minat. Tapi nanti bagaimana ke sananya," ujar Maria.

Sementara Sigit, warga RT 07 RW 15 lainnya, meminta agar relokasi dan penggusuran dapat ditunda. Dia beralasan, warga belum dapat memindahkan barang lantaran baru saja selesai Lebaran. Dia mengatakan, warga tidak akan membantah ataupun melawan untuk dipindahkan.

"Saya minta supaya penggusuran agak ditunda. Soalnya waktu yang sempit sangat sulit harus dikosongkan, sedangkan kita baru habis Lebaran, anak baru habis sekolah. Istilahnya, tolong," ujar Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com