Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu, Ahmad Dhani Akan Dimintai Keterangan

Kompas.com - 10/09/2013, 16:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan belum menentukan hal apa pun mengenai posisi Ahmad Dhani selaku ayah dari tersangka kasus kecelakaan maut di Kilometer 8+200 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, AQJ alias Dul (13).

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Sambodo Purnomo menyatakan, terkait Ahmad Dhani, akan dilihat dari pemeriksaan yang rencananya akan dilakukan Rabu (11/9/2013).

"Untuk Ahmad Dhani, kita belum menyentuh ke arah sana (penetapan status). Tapi, itu nanti bergantung hasil pemeriksaan kepada yang bersangkutan," kata Sambodo, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (10/9/2013).

Menurutnya, pemeriksaan terhadap pentolan grup band Dewa 19 itu bisa bermacam-macam, baik pra maupun pascakecelakaan. "(Pemeriksaan) macam-macam. Yang namanya saksi (apakah) mengetahui secara langsung atau mengetahui secara tidak langsung beberapa saat tersangka sebelum mengendarakan mobilnya, kemudian apa saja yang terjadi," ujar Sambodo.

Sambodo menyatakan, pihaknya saat ini masih fokus untuk mencari tahu penyebab kecelakaan lalu lintas tersebut hingga tuntas dan jelas.

Menanggapi kecelakaan maut yang melibatkan anak di bawah umur, banyak pihak yang mengarahkan kesalahan kepada Ahmad Dhani sebagai orangtua asuh Dul, pasca-perceraiannya dengan Maia Estianty. Dhani pun dinilai lalai atas pengawasan terhadap anak bungsunya itu.

Dalam waktu dekat ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan memanggil Ahmad Dhani. Sejatinya, pemanggilan kepada Dhani akan dilaksanakan pada Selasa (10/9/2013) ini, tetapi diundur hingga Rabu (11/9/2013) atas permintaan Dhani.   

Dhani mengaku belum dapat memenuhi panggilan kepolisian lantaran ia masih harus menemui pihak keluarga korban kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com