"Kalau ketakutan (produk lokal tak dapat bersaing), ya harus disiapkan. Kita harus siap menyerbu, bukan diserbu," ujarnya di sela Meeting of the Governors/Majors of the Capitals of ASEAN di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Sebagai pria yang mengawali jalur politiknya dari dunia usaha, Jokowi mengaku paham bagaimana meningkatkan kualitas serta menata manajemen distribusi agar barang dagangan laku di pasaran. Aspek paling utama yang paling memengaruhi persaingan adalah harga yang harus kompetitif.
Harga barang, kata Jokowi, erat kaitannya dengan harga bahan baku, upah buruh, pajak, pungutan, serta pengeluaran lain yang ada di suatu kota. Ia pun akan mengupayakan agar hal-hal tadi bisa diminimalisasi agar tak membuat harga jadi mahal.
Hal kedua adalah bagaimana mempromosikan barang dagangan tersebut. "Kemudian, kualitas barang. Kalau standar baik, jualnya mudah, semuanya harus dikemas dengan kualitas baik," ujarnya.
Meski demikian, Jokowi menegaskan posisinya di pertemuan tersebut sebagai gubernur yang hanya memiliki kewenangan di kotanya. Untuk persiapan 33 provinsi di Indonesia yang lain, Jokowi hanya bisa berharap pada pemerintahan pusat.
Acara tersebut dihadiri oleh negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Masing-masing negara menyertakan 11 delegasi, di mana satu di antaranya adalah kepala daerah. Hingga pukul 14.15 WIB, acara dilanjutkan dengan acara bertukar pikiran antar-kepala daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.