Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Korban Tabrakan Beruntun

Kompas.com - 22/09/2013, 17:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pejalan kaki yang merupakan korban tewas dalam peristiwa kecelakaan beruntun di Senayan, Jakarta Pusat, Sabila Yasaroha Aslaha atau Lala (17) disemayamkan di tempat pemakaman Makam Wakaf Islam Khusus Kampung Pulo Gadung, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, Minggu (22/9/2013) sekitar pukul 16.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, jenazah Sabila ditandu dari kediaman orangtuanya yang tak jauh dari lokasi pemakaman di Gang L, Peganggsaan Dua, RT 02 RW 05, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tampak orangtua korban, Supriyono (53) dan Eem Maryati (41) turut mengantar jenazah putri kedua dari tiga bersaudara itu. Supriyono dan Eem sangat berduka atas kepergian putrinya tersebut. Sejumlah kerabat berusaha menenangkan mereka.

Irwan Setiadi (42), salah satu paman korban mengatakan, almarhumah dimakamkan di tempat pemakaman warga setempat. "Di sini kan makam wakaf, artinya makam semua keluarga yang ada di wilayah sini," kata Irwan saat ditemui di tempat pemakaman, Minggu (22/9/2013).

Irwan mengatakan, kabar duka diperoleh keluarga dari pihak kepolisian. Keluarga kemudian berniat mengurus jenazah di Rumah Sakit Patra IKA, Slipi, Jakarta Barat. Dokter Rumah Sakit Patra membenarkan kabar tersebut. Namun, setibanya di sana, Irwan mengatakan jenazah almarhumah sudah dipindahkan ke RSCM. Keluarga pun mendatangi RSCM untuk mengurus Sabila. Setelah itu, jenazah kemudian dibawa pihak keluarga ke rumah duka untuk disemayamkan.

Sabila menjadi salah satu dari dua korban tewas dalam kecelakaan beruntun yang terjadi pada Minggu subuh. Korban tewas lainnya yakni Fikri Romadhoni. Sementara lima korban luka yakni Ruli, (pejalan kaki) dirawat di RS Pertamini. Lalu Riska Dinda Maulina dan Ristia Ramadan Rendika, keduanya pejalan kaki yang dirawat di RS Fatra IKA Slipi. Sementara korban luka lain yakni Frans Yanuar Pengemudi Vios dirawat di RS Mintoharjo, Risqi Anisa, penumpang mobil Vios, terluka dan dirawat di RS Mintharjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com