Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kampung Cerdas, Tak Ada Lagi Anak yang Tinggal Kelas

Kompas.com - 25/09/2013, 08:44 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa siswa yang mengikuti jam wajib belajar di Kampung Cerdas, Koja, Jakarta Utara, mengaku senang dengan adanya program belajar dari Karang Taruna. Sebab, hal itu bisa membuat mereka berprestasi di sekolah.

Tercatat ada 70 anak di kampung tersebut yang masih sekolah di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas itu. Setiap Senin hingga Kamis malam, mereka mengikuti program jam wajib belajar yang sudah dilakukan sejak tahun 2012.

Seperti Juriasna (13) siswa kelas IV SDN 06 Petang Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebelum mengikuti program jam wajib belajar, ia sempat tidak naik kelas. Padahal seharusnya ia kini duduk di kelas V SD. Ia merasa senang dapat belajar dengan kakak-kakak di Karang Taruna.

"Orangnya baik dan pelajarannya gampang dimengerti," ujar Juriasna di rumahnya, Lorong T RT 09/05, Koja, Jakarta Utara, Selasa (24/9/2013) sore.

Setiap Senin sampai Kamis, dari pukul 19.00-21.00, puluhan pelajar diwajibkan mengikuti kegiatan di rumah, terkecuali pada Rabu. Mereka diwajibkan belajar bersama di balai warga RW 05.

Juri mengatakan, berbagai materi pembelajaran ia dapatkan dari sang pengajar, yang tak lain adalah para anggota Karang Taruna Kelurahan Koja, setiap Rabu. Materi itu, misalnya, pelajaran matematika dengan cara penghitungan Kumon, Bahasa Inggris dan Pengetahuan Umum.

Selain mendapatkan ilmu pengetahuan, Juri mengaku juga mendapatkan peralatan sekolah, seperti tas, buku tulis, pulpen, pensil dan penghapus. Bahkan, ia juga mendapatkan biskuit setiap ikut pelajaran di balai warga.

Rojanah (40), ibunda Juri, mengaku bangga anak bungsunya dari empat bersaudara yang mengalami perubahan yang signifikan. Rojanah mengaku dulu anaknya tersebut penakut dan suka menangis saat belajar di sekolah.

"Sekarang dia sudah berani dan enggak nangis lagi di sekolahan," kata Rojanah.

Rojanah juga sangat bangga karena saat ini anaknya tersebut bisa naik kelas, dengen mendapatkan nilai diatas 7 di sekolahannya setelah setahun mengikuti kegiatan belajar di Kampung Cerdas. Sebelumnya anaknya tersebut sering mendapatkan nilai 5. "Sudah enggak jelek lagi dibandingkan dulu yang dapat nilai 5," kata Rojanah.

Hal senada juga diungkapkan Daud (61), kakek dari Muhammad Bintang, siswa kelas IV SDN 12 Pagi Lagoa, Jakarta Utara. Daud menjelaskan, banyak perubahan yang dirasa oleh pria tua yang memiliki 10 cucu ini semenjak Bintang mengikuti pendidikan di Kampung Cerdas.

"Dulu Abin (Bintang) nilai rata-ratanya dapat 6, sekarang sudah bisa dapat 7-8 di nilai ujian sekolahnya," ungkap Daud.

Daud mengaku tidak masalah jika setiap malam ia harus mematikan televisi, agar Bintang bisa belajar lebih fokus di rumah. Dengan dibimbing oleh dirinya dan cucunya yang lain, Bintang juga menjadi anak yang lebih penurut. "Biasanya mesti dikerasin dulu anaknya biar mau belajar," ujar Daud.

Daud sangat merasakan dampak positif dari jam wajib belajar yang diterapkan Kampung Cerdas, Koja, Jakarta Utara. Berkat kegiatan belajar di rumah dan balai warga seperti sekarang ini cucunya Abin menjadi anak yang penurut dan senang belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com