JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengharapkan pelaksanaan Jakarta Marathon dapat memopulerkan Jakarta di mata internasional. Jadi, meskipun harus merogoh kocek Rp 10 miliar, menurutnya, hal itu bukan masalah.
"Ini kan dalam rangka marketing sebuah kota. Rp 10 miliar ya enggak ada masalah," kata Jokowi di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (30/9/2013).
Menurut Jokowi, acara itu bisa memopulerkan Jakarta di mata internasional karena akan diliput juga oleh media internasional.
Jakarta Marathon merupakan wisata olahraga yang pertama kali diselenggarakan di Jakarta. Meski baru pertama kali, Jakarta sudah mendapatkan sertifikasi rute maraton internasional dengan Grade A dan tingkat elevasi rute 0 m per km dari International Association of Athletics Federations (IAAF).
Wisata olahraga ini sudah mencuri perhatian atlet mancanegara. Tercatat, 750 pelari dari 38 negara sudah mendaftar, di antaranya ada pelari elite dunia dari Inggris, Kenya, Etiopia, Jepang, Australia, dan Perancis. Apabila digabungkan dengan pendaftar domestik, maka jumlah total peserta hingga kini mencapai 5.500 pelari.
Ada lima kategori nomor lari, yakni full marathon sepanjang 42,195 km; half marathon 21 km, 10 km, dan 5 km; dan marathoonz atau children sprint 1,3 km.
Rute yang akan digunakan yaitu dari silang Monas Barat Daya - Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Abdul Muis - Jalan Majapahit - Jalan Gajah Mada - Jalan Pintu Besar Selatan - Kawasan Kota Tua - Jalan Hayam Wuruk - Jalan Juanda - Melewati Gedung Kesenian Jakarta - PT Pos Indonesia - Gereja Kathedral - Masjid Istiqlal - Jalan Veteran - Jalan Majapahit - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Imam Bonjol - Jalan HR Rasuna Said - Jalan Gatot Subroto - Jalan Asia Afrika - Jalan Hang Tuah - Jalan Sisingamangaraja - Jalan Jenderal Sudirman - Jalan MH Thamrin, dan berakhir di silang Monas Barat Daya.
Jokowi berjanji akan memperbaiki sarana dan prasarana, termasuk jalan yang akan digunakan untuk Jakarta Marathon 2013 pada 27 Oktober 2013. "Ya nanti kalau ada jalan yang masih berlubang akan diperbaiki. Hot mix cepat, kok. Dua hari tiga hari rampung," ujar dia.
Namun, pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan bahwa pihaknya tidak berwenang untuk memperbaiki jalan-jalan tertentu, yang tentunya merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.