Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Buruh Terluka Dianiaya Ormas, Buruh Minta Kapolres Bekasi Diganti

Kompas.com - 31/10/2013, 21:41 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Said Iqbal menyatakan, sebanyak 17 buruh terluka akibat diserang massa beratribut Pemuda Pancasila dalam aksi mogok nasional di Kabupaten Bekasi, Kamis (31/10/2013). Terkait kejadian itu, KSPSI meminta Polri atau Polda Metro Jaya mencopot jabatan Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Kabupaten Komisaris Besar Isnaeni Ujiarto. "Karena, membiarkan sekelompok preman membawa balok, pedang, atau golok kemudian menyerang, membacok, memukul, dan merusak kendaraan buruh saat aksi," kata Said Iqbal.

KSPI memberi tenggat waktu 3 x 24 jam bagi Mabes Polri dan Polda Metro Jaya untuk menindak Kepala Polresta Bekasi Kabupaten. Jika tidak ada tindakan, buruh akan mengepung Polresta Bekasi Kabupaten. "Buruh akan habis-habisan melawan pemukulan karena telah menodai mogok nasional yang tertib dan damai," kata Said.

Dalam catatan KSPSI, 17 buruh terluka serius sehingga harus dirawat. Selain itu, 11 buruh terluka ringan akibat serangan massa. Penyerangan terjadi di sejumlah lokasi di kawasan industri, antara lain di Delta Silicon 2, saat buruh berkonvoi menuju titik aksi mogok kerja di simpang empat EJIP. Selain itu, penyerangan terjadi juga di PT Abacus Kencana Industries saat pekerja hendak berkonvoi untuk menuju titik aksi.

Sebanyak 17 buruh yang terluka serius sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Hosana Medica itu terdiri atas 4 buruh terluka tusuk, 5 buruh terluka bacok di punggung, kepala, atau paha, 1 buruh patah tangan, dan 7 buruh diseret dan dipukuli dengan besi dan balok. Buruh-buruh itu berasal dari PT Abacus (5 orang), PT Tri Star (1 orang), PT Gaza Purindo (1 orang), PT Fata (1 orang), PT Kein (1 orang), PT NKEI (3 orang), PT Suang Hin (1 orang), PT Duta Laser Metalindo (1 orang), PT Kyuengsin (1 orang), PT Sakai (1 orang), dan PT Titian Indah (1 orang).

Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Bekasi Apuk Idris yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, penyerangan terhadap buruh sebagai balasan. "Buruh menyerang kami duluan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com