Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dua Pekan, Akhirnya Sampah Berbelatung Diangkut

Kompas.com - 04/11/2013, 12:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah yang menumpuk di permukiman warga Jalan Nusa IV, RT 12 RW 03 Kramatjati, Jakarta Timur, selama dua pekan, akhirnya diangkut. Rupanya, truk pengangkut yang rutin mengambil dan membawa sampah sempat rusak.

Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur Apul Silalahi yang meninjau lokasi menuturkan penyebab terjadinya hal tersebut karena truk yang rutin mengangkut sampah di lokasi tengah menjalani perbaikan turun mesin.

"Saya tadi telepon di bagian bengkelnya, katanya mobilnya sedang turun mesin, lagi diperbaiki. Sehingga ada keterlambatan karena gangguan mobil," kata Apul, kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Senin (4/11/2013).

Apul mengatakan, untuk wilayah tersebut ditangani satu unit truk berukuran 3/4 yang bertugas mengangkut sampah seminggu dua kali. Setelah meninjau lokasi, pihaknya kemudian mendatangkan dua truk bantuan dengan 60 pekerja kebersihan dari wilayah lain untuk menangani sampah tersebut.

"Ini tidak banyak, hanya lima kubik. Paling lama satu jam selesai kita angkat," ujar Apul.

Sementara terkait adanya iuran kebersihan Rp 150.000, dia menegaskan bahwa tidak ada pungutan yang dilakukan terhadap warga untuk kebersihan sampah. Menurutnya, pemberian uang tersebut merupakan kebijaksanaan lingkungan setempat terhadap sopir truk.

"Uang kebersihan tidak kita pungut. Secara aturan, retribusi kebersihan tidak dipungut. Tapi kalau dikasih itu internal mereka," ujar Apul.

Sedangkan keberadaan LPS di dekat permukiman warga, lanjutnya, memang untuk wilayah Jakarta Timur sangat sulit untuk mencari lahan untuk dijadikan LPS. Perlu persetujuan dari warga ketika hendak membuat LPS. "RW kita sudah imbau untuk mencarikan LPS," ujar Apul.

Saat ini, kata dia, terdapat 154 truk pengangkut sampah milik Sudin Kebersihan Jakarta Timur yang beroperasi. Jumlah tersebut untuk melayani 10 kecamatan yang ada di Jakarta Timur dengan 65 kelurahan yang ada. Sebanyak 80 persen dari kondisi truk pengangkut sampah tersebut pun sudah berusia di atas 15 tahun.

"Saat ini kita memang fokus untuk penanganan sampah dari kali. Sekarang sudah masuk musim penghujan jadi banyak sampah seperti di Cipinang dan BKT. Tetapi bukan berarti ini kita abaikan, kita langsung respon untuk membersihkan," ujar Apul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com