Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pengendara Kendaraan Pribadi Akan Iri Lihat "Busway" Lancar

Kompas.com - 11/11/2013, 11:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya bekerja sama untuk mensterilisasi jalur transjakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyadari kebijakan itu menambah macet ruas jalan Ibu Kota. Namun, apabila jalur transjakarta tetap dibuka untuk umum, kemacetan tetap saja terjadi di Jakarta.

"Kita sadar, tidak mungkin kemacetan bisa selesai tanpa memaksa orang-orang untuk pindah ke transportasi massal," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (11/11/2013).

Satu hal yang menjadi masalah adalah pengadaan bus sedang yang terlambat. Awalnya, bus sedang itu datang pada November ini. Namun, karena berbagai kendala, bus sedang itu baru datang pada Desember mendatang. Bus-bus sedang itu kemudian terintegrasi dengan transjakarta di jalur transjakarta.

Pada Desember 2013, akan dioperasikan sekitar 460 unit bus transjakarta untuk melayani sejumlah koridor. Pada tahun 2014, akan ditambah lagi 1.000 bus, monorel, MRT, pemberlakuan electronic road pricing (ERP) di jalan-jalan protokol. Nantinya akan dibuat jalur khusus sepeda sehingga orang yang bepergian dengan bersepeda akan bertambah.

"Menambah kendaraan saja teorinya belum tentu membuat orang mau pindah ke transportasi massal. Harus ada ERP, pajak parkir, yang paling penting bikin orang nyaman naik transportasi massal dan membuat yang lainnya iri. Kalau kamu iri, kamu pindah ke bus," kata Basuki.

Pengadaan ratusan bus dan transjakarta tak menutup kemungkinan akan menambah macet Jakarta. Basuki pun tak memungkiri kemungkinan tersebut. Konsep Basuki adalah warga boleh sesuka hati membeli mobil dan ada beberapa ruas jalan berbayar.

Warga yang terkena macet di ruas jalan Ibu Kota akan melihat kosong dan nyamannya bus sedang dan transjakarta. Dengan itu, warga pengguna kendaraan pribadi dan terjebak macet merasa iri hingga akhirnya beralih ke transportasi umum.

"Jadi, teorinya itu. Soal parkir mahal, jalan berbayar ini adalah dalam rangka membuat orang itu mengurangi jumlah mobil pribadi di jalan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com