Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Sampah di Ciliwung Diurus Pemerintah Pusat dan Daerah

Kompas.com - 11/11/2013, 23:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan persoalan sampah di Sungai Ciliwung, Jakarta, bukan hanya urusan Pemprov DKI Jakarta, melainkan juga menjadi urusan pemerintah pusat.

"Persoalan sampah di Ciliwung tidak mungkin diselesaikan sendiri. Ini semua harus dikoordinasikan bersama daerah dan pusat," ujar Mega seusai menonton film Rashed' bersama Gubernur DKI Jokowi di Erasmus Huis, Jakarta, Senin (11/11/2013) malam.

Mega mengatakan, kewenangan tersebut berada di pemerintah pusat lantaran Sungai Ciliwung mengalir di dua provinsi, yakni Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Di sisi lain, ia mengakui koordinasi antara pemerintah daerah lemah. Oleh sebab itu, pemerintah pusat harus turun tangan untuk menyelesaikan koordinasi itu. Jika pemerintah pusat telah mengambil solusi porsi besarnya, Mega melanjutkan, maka hal itu tinggal disambut dengan program pemerintah daerah setempat.

Salah satu hal yang telah dikomunikasikan ke Jokowi adalah membuat daur ulang sampah terpadu persis di tepi Sungai Ciliwung, dan sosialisasi hidup bersih warga. "Semua sudah saya bicarakan dengan Jokowi, bagaimana yang efisien dan efektif. Itu yang menjadi tugas Jokowi," lanjut Mega.

Saat ditanya apakah mewujudkan pemerintah pusat yang mengakomodasi cita-citanya itu adalah dengan memajukan Jokowi sebagai calon presiden pada 2014 mendatang, Presiden keenam RI tersebut enggan berkomentar lagi.

"Di sini urus sampah, bukan urus politik," ujar Mega.

Jokowi yang mendampingi Mega enggan berkomentar soal pembagian tugas menata Ciliwung antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat tersebut. "Sudah malam, besok saja," ujar Jokowi. Ia dan Mega menaiki satu mobil dan langsung bertolak dari kawasan tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com