Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerukan Waduk Pluit Terhenti, Warga Khawatir Banjir

Kompas.com - 18/11/2013, 18:41 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anton (38), salah seorang warga yang tinggal di sisi selatan Taman Burung, Penjaringan, heran tidak melihat pengerjaan pengerukan di Waduk Pluit. Ia mengatakan, sejak Sabtu (16/11/2013), dia tidak melihat lagi kegiatan pengerukan di waduk yang terdapat di belakang permukimannya itu.

"Kalau sore saya biasa ke sini, cuma Sabtu kemarin tumben aja kok sepi. Biasanya banyak backhoe yang ngeruk dan truk pengangkut lumpur juga banyak yang hilir mudik," ujarnya saat ditemui di Waduk Pluit, Senin (18/11/2013).

Anton pun merasa heran, mengapa pengerjaan waduk belum menyeluruh, alat-alat berat tersebut sudah tidak ada lagi. "Padahal ini lumpurnya masih banyak. Saya khawatirnya kalau tidak dikerjain semua, ngerinya kayak tahun kemarin, banjir besar," ujarnya.

Walaupun pengerjaan baru mencapai 25 persen dari luas keseluruhan waduk 80 hektar, Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi mengatakan, tidak akan terjadi banjir yang disebabkan luapan waduk selama pompa air yang ada bekerja optimal.

"Memang informasi dari dinas, sejak Sabtu (9/11/2013) lalu, kontraknya sudah berakhir. Tapi kalau pompa yang ada di sekeliling waduk berfungsi, tidak akan terjadi banjir," ujarnya.

Mengenai pompa di sekitar Waduk Pluit, Wagiman menjelaskan bahwa saat ini ada dua lokasi yang sudah berfungsi dan satu lagi di sisi timur dengan empat pompa yang sedang dalam pembangunan.

"Kalau di sisi barat, tiga pompa sudah berfungsi optimal. Sementara itu, di sisi tengah ada empat pompa yang sedang dalam perbaikan dan penggantian," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com