Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif Parkir Mobil "On Street" di Bogor Rp 6.000

Kompas.com - 19/11/2013, 09:27 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Rendy Saputra (17) bersungut-sungut, wajahnya tampak kesal. Pelajar kelas 3 sebuah SMA Negeri di Kota Bogor itu langsung tancap gas motornya sesaat setelah menyerahkan uang Rp 3.000 kepada juru parkir di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, belum lama ini. "Gila, masak parkir enggak sampe satu jam, bayarnya Rp 3.000," kata Rendy dengan nada emosi.

Protes yang disampaikan Rendy kepada petugas jukir sering terjadi hampir setiap hari di ruas Jalan Suryakencana. Penyebabnya, karena tarif parkir di lokasi tersebut terbilang sangat mahal setelah adanya kenaikan tarif. Untuk tarif parkir motor dari Rp 1.000 menjadi Rp 3.000. Sedangkan mobil dari Rp 2.000 naik menjadi Rp 6.000 per sekali parkir.

Kenaikan tarif parkir on street itu terjadi sejak diberlakukannya Peraturan Daerah (Perda) 4 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum tanggal 12 Juli 2012 lalu. Tarif parkir naik hingga 300 persen.

Namun, dalam praktiknya, penerapan Perda itu tidaklah mulus. Pasalnya, hingga saat ini masih banyak masyarakat pemilik kendaraan yang enggan membayar tarif parkir sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kemahalanlah, kalau sekali parkir harus bayar sampai Rp 6.000. Padahal kalau di mal saja yang keamanannya lebih terjamin enggak sampai sebesar itu," ujar Haryudi (32), salah satu pemilik kendaraan roda empat.

Kondisi dilematis dialami juru parkir (jukir) yang setiap hari bertugas memungut uang parkir dari para pengendara. Aman (30), sering kali mendapat protes dari pengendara saat akan menagih parkir. Ia pun memilih kompromi. "Kalau buat motor bayar Rp 2.000 masih saya terima, dan mobil Rp 5.000," katanya.

Dalam sehari, Aman hanya bekerja sampai pukul dua siang dengan setoran ke Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) sebesar Rp 204.000. Setelah pukul dua siang, lokasi parkirnya diteruskan jukir lain sampai malam.

Berdasarkan Perda yang sudah disahkan DPRD Kota Bogor, tarif parkir sepeda motor yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 3.000, sedangkan sedan, jip, dan minibus naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 6.000, lalu kendaraan angkutan barang dan truk yang bervariasi Rp 4.000-Rp 11.000 naik menjadi Rp 12.000-Rp 37.500 tergantung tonase kendaraan tersebut.

Target tak tercapai

Terpisah, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Suharto, mengakui bahwa target retribusi parkir di Kota Bogor sulit tercapai. Berdasarkan Perda 4 tahun 2012, target pemasukan sebesar Rp 2,4 miliar per tahun.

"Ada beberapa faktor yang menyebabkan target parkir tidak tercapai di tahun 2013 ini. Salah satunya ada sejumlah kantong pemasukan parkir yang kini masuk ke Dispenda. Ada sembilan lokasi yang berubah pengelolaan parkirnya, umumnya lokasi perbankan. Jika sebelumnya retribusi parkirnya ke kita, kini menjadi ke Dispenda," kata Suharto saat dikonfirmasi Warta Kota.

Ia membantah telah terjadi kebocoran pemasukan parkir. Sejauh ini, kata Suharto, pemasukan parkir setiap seluruh zona parkir on the street tidak berkurang. (wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com