Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puji Ridwan Kamil, Basuki Ingin Tiru Kebijakannya

Kompas.com - 28/01/2014, 13:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memuji Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang telah melakukan banyak terobosan di "Kota Kembang" itu. Dia berniat meniru beberapa kebijakannya.

"Memang dia (Ridwan) bagus kinerjanya dan banyak kebijakan yang bisa kita tiru, banyak juga yang tidak bisa kita tiru," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, Ridwan yang berprofesi sebagai akademisi dan aktivis telah banyak melakukan perubahan untuk Bandung. Terobosan yang telah dilakukan Pemkot Bandung ada yang sudah dilakuka Pemprov DKI, ada juga yang belum.

Misalnya, dalam hal penertiban pedagang kaki lima (PKL). Mulai 1 Februari 2014, Pemkot Bandung mulai menerapkan denda Rp 1 juta bagi warga yang berbelanja di PKL, sementara Pemprov DKI sudah bisa memasukkan PKL Tanah Abang ke Pasar Blok G.

Terkait birokrasi, Ridwan Kamil menginstruksikan semua kepala dinas untuk memiliki akun Twitter sehingga mudah diakses warga. Sementara Pemprov DKI telah melakukan keterbukaan informasi birokrasi melalui semua kegiatan dan rapat yang diunggah di Youtube. Setiap SKPD DKI juga memiliki akun Twitter, tetapi tidak semua aktif mengoperasikannya.

Kemudian terkait kebersihan, Ridwan Kamil menempatkan tempat sampah di sepanjang jalan agar melatih masyarakat buang sampah pada tempatnya. Politisi Partai Gerindra itu juga membuat kebijakan satu hari pelajar gratis menggunakan bus Damri.

Ridwan juga memberikan hotspot gratis di banyak fasilitas publik, termasuk masjid untuk mendorong anak-anak muda ke masjid. Kolong jalan layang yang awalnya kumuh telah disulap Ridwan menjadi Taman Pasoepati yang kini dikenal dengan Taman Jomblo.

Pemkot Bandung juga telah menerapkan sistem parking meter di Jalan Braga, sementara Pemprov DKI Jakarta baru akan melakukan tender pengelola pada April mendatang.

Bus tingkat Bandung juga telah berkeliling "Kota Gedung Sate" tersebut, sedangkan bus tingkat gratis Jakarta baru diuji coba dan akan beroperasional akhir Januari atau awal Februari.

Basuki mengingatkan, permasalahan di Jakarta begitu multikompleks dibandingkan dengan Bandung. Tak sedikit warga Jakarta yang menduduki lahan negara. Begitu banyaknya permasalahan di Ibu Kota, Basuki mengaku sulit memilih permasalahan yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.

"Mungkin di Bandung enggak ada yang melanggar HAM kali, ya. Sekarang PKL yang menutupi jalan saja belum beres, beresi warga di pinggir sungai dan waduk saja belum beres, beresi warga yang merokok saja susah ditindak, pelanggar jalur transjakarta juga belum bisa ditindak tegas," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com