Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Percaya Jokowi-Ahok Kerja Sungguh-sungguh"

Kompas.com - 08/02/2014, 13:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  Koordinator aksi Gerakan Koin Warga untuk Truk Sampah Jakarta, Ferdy Semaun, mengaku percaya dengan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama. Hal itulah yang mendasari aksi pengumpulan koin untuk truk sampah yang alokasi pengadaannya tidak dicantumkan di APBD 2014.

"Karena kita ingin bantu Jokowi-Ahok, kami percaya Jokowi-Ahok bekerja dengan sungguh-sungguh," kata Ferdy dalam aksi perdana Gerakan Koin Warga untuk Truk Sampah Jakarta, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

Ia optimistis, gerakan tersebut akan mampu menjaring partisipasi warga. Gerakan Koin Warga untuk Truk Sampah akan terus dilakukan hingga disahkannya APBD DKI Jakarta perubahan 2014 untuk pengadaan truk sampah. "Hari ini di-launching, akan kami lakukan setiap hari sampai adanya APBD perubahan. Kalau dari kami sendiri, kami menargetkan bisa mengumpulkan dana untuk membeli lima truk sampah," jelas Ferdy.

"Kami optimistis, karena tidak terlepas dari penilaian obyektif kami terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Ahok yang dalam satu tahun masa pemerintahannya telah bekerja keras dan menunjukkan banyak keberhasilan dalam menata Jakarta," tambahnya.

Selain menghimpun dana dengan aksi turun langsung ke jalan, warga yang berminat menyumbang juga dapat mendatangi langsung Sekretariat Beranda Jakarta Baru (BJB), di Jalan Kemanggisan Ilir VII, Jakarta Barat. "Kami juga akan mendirikan posko di seluruh wilayah Jakarta agar masyarakat yang ingin terlibat dan mau bantu dapat mengaksesnya dengan mudah," kata Ferdy.

Polemik truk sampah

Polemik pengadaan truk sampah ini berawal dari pengakuan Kepala Dinas Kebersihan DKI Unu Nurdin kepada Jokowi dan Basuki yang mengatakan pengadaan truk sampah ditolak DPRD lantaran tidak tertera dalam APBD 2014. Namun, pihak DPRD DKI membantah telah menolak usulan pengadaan 200 truk sampah karena tidak pernah menerima draf usulan tersebut.

Setelah ditelisik, ternyata diketahui bahwa Unu-lah yang tidak memasukkan usulan pengadaan 200 truk sampah di dalam rancangan APBD DKI 2014. Sikap Unu ini pun disayangkan Basuki.

"Kita kan sudah ajukan anggaran, tapi Pak Unu (Unu Nurdin, Kadis Kebersihan) asal ngomong gitu lho. Dia bilang DPRD yang menahan (usulan), ternyata malah dia yang berbohong ke kita," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Basuki mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Unu.

Menurutnya, anggaran pengadaan truk sampah sebanyak 200 unit dihapus di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) karena Dinas Kebersihan tidak bisa menjelaskan secara detail tujuan pengadaan serta kelanjutan pengangkutan sampah oleh swasta. Atas segala permasalahan itu, Basuki mengaku telah meminta Unu untuk kembali mengajukan anggaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com