Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Asing di JIS Terima Gaji Hingga Rp 100 Juta per Bulan

Kompas.com - 26/04/2014, 12:43 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim investigasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan fakta bahwa kesenjangan gaji antara guru asing dan guru lokal di Jakarta International School (JIS) sangat lebar.

Dirjen PAUD Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) Lydia Freyani mengungkapkan, tenaga pendidik asing menerima upah mulai di atas Rp 50 juta hingga di atas Rp 100 juta. Sementara itu, tenaga pengajar asal Indonesia menerima upah hanya sekitar Rp 2 juta hingga Rp 15 juta per bulan.

Menurut Lydia, tenaga pendidik Indonesia hanyalah berstatus sebagai asisten pendidik dan staf. "Ini kita sangat miris. Jauh sekali, kita melihat untuk pendidik asing dan Indonesia jauh banget," ujarnya dalam perbincangan kepada Kompas.com, Jumat (25/4/2014) malam.

Selain masalah disparitas gaji yang sangat lebar, Kemendikbud juga menemukan fakta bahwa TK JIS tidak mengajarkan bahasa dan sejarah Indonesia. Meski berstatus sekolah internasional, JIS wajib mengajarkan bahasa dan sejarah Indonesia karena berlokasi di Indonesia.

"Yang menyinggung perasaan kita sebagai bangsa Indonesia, mereka tidak mengajarkan Bahasa Indonesia, Sejarah Indonesia, Pancasila, PPKN juga tidak," ujar Lydia d

Padahal, sekolah internasional di negara lain juga akan mengajarkan bahasa dan sejarah negara setempat kepada siswa asing. "Misalnya, bila anak Indonesia sekolah di Amerika. Dia hukumnya wajib belajar sejarah Amerika," papar Lydia.

Pun dengan komposisi guru pengajar di JIS. Kemendikbud sejauh ini telah memberikan arahan mengenai persentase guru asing dan lokal di sekolah internasional. Namun, hal itu tidak ditemui di JIS.

"Harusnya dia menerima menerima guru WNI sebanyak berapa persen, Tapi tidak ada. Di sana semua pengajarnya asing," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com