Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Diresmikan Jokowi, Pasar Pos Pengumben Tetap Sepi

Kompas.com - 23/05/2014, 18:02 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar yang sepi dikeluhkan oleh beberapa pedagang, usai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan Pasar Pos Pengumben, Kebon Jeruk Jakarta Barat pada Selasa lalu.

"Iya sepi aja sih dagang di sini. Walaupun Pak Jokowi udah dateng, tetep aja tuh nggak ngaruh, tetep sepi," ucap pedagang pakaian di lantai 2, Aung, Jumat (23/5/2014).

Dari pantauan Kompas.com, pasar yang terletak tepat di depan Kantor Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat ini memiliki dua lantai. Kondisi pasar terlihat baru dengan bangunan bercat oranye abu-abu dan lantai keramik putih yang bersih.

Di lantai satu, pengelola mengelompokkan para pedagang kategori bahan pangan atau jenis basah, seperti ikan, daging, sayur, buah, kacang-kacangan, susu, produk makanan olahan dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, penjual barang jadi dan tekstil, seperti pakaian, krudung, alat tulis dan emas berada di lantai dua.

"Ya memang masih sepi di sini. Orang belum banyak tau ada pasar. Mungkin setelah Jokowi datang kemarin, terus masuk televisi jadinya orang pada tau nantinya," ujar penjual alat tulis bernama Boy.

Adapun di lantai dua, masih banyak toko dan kios yang tutup belum berpenghuni. Dari depan pasar, berjejer toko emas dan semakin ke belakang ada beberapa toko yang menjual pakaian selebihnya masih kosong.

"Di sini banyak toko kosong. Ya saya berharap biar pasar di sini ramai deh nggak mati," kata seorang pedagang emas, Lion.

Sebelumnya, Jokowi meresmikan beroperasinya Pasar Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa (20/5/2014) siang. Sebagai informasi, setelah peresmian penataan Pasar Pos Pengumben tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merampungkan lima dari 54 pasar. Kelimanya adalah Pasar Pos Pengumben, Pasar Jembatan Dua, Pasar Cijantung, Pasar Makasar, dan Pasar Ciplak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com